Makassar (ANTARA) - Universitas Negeri Makassar (UNM) selama masa pandemi virus corona atau COVID-19 mengaplikasikan fungsinya sebagai lembaga pengabdian masyarakat dengan memberikan bantuan kepada masyarakat umum maupun mahasiswanya.

Rektor UNM Prof Dr Husain Syam di Makassar, Selasa, mengatakan, salah satu fungsi lembaga pendidikan khususnya perguruan tinggi yakni pengabdian kepada masyarakat langsung bergerak cepat saat wabah COVID-19 mulai merambah Indonesia khususnya di Sulsel.

"Di UNM itu ada banyak fakultas dan jurusan, mereka semua padu. Di Fakultas MIPA misalnya, mereka bergerak dengan keahliannya di awal pandemi dengan membuat cairan antiseptik atau hand sanitizer yang jumlahnya hampir 2.000 botol dan dibagikan kepada masyarakat," ujarnya.

Ia mengatakan, cairan antiseptik di awal pandemi menjadi produk kesehatan yang paling banyak diburu oleh masyarakat umum karena banyaknya oknum-oknum yang melakukan penimbunan bersamaan dengan masker.

Melalui Fakultas MIPA, kata dia, pembuatan cairan antiseptik itu menjadi salah satu langkah awal kemudian mendistribusikan kepada sivitas kampus maupun masyarakat khususnya warga setempat di kampus UNM.

Bukan cuma bantuan kepada masyarakat, para mahasiswa, dosen dan pegawai lainnya diberikan bantuan paket internet selama tiga bulan setelah adanya kebijakan belajar atau kerja dari rumah (WFH).

Khusus untuk bantuan paket internet itu, Prof Husain Syam menyatakan jika di tengah pandemi COVID-19, ekonomi juga menjadi lesu. Paket internet meningkat dan harga paket tersebut untuk sebulanan dinilainya cukup tinggi.

"Kalau untuk langkah preventif yang kami lakukan yakni membuat hand sanitizer kemudian bagikan masyarakat, pegawai dan dosen. Bantuan untuk menunjang kerja-kerja pegawai, dosen serta mahasiswa juga kami berikan seperti bantuan paket internet," katanya.

Husain Syam menuturkan, inovasi lainnya yang diciptakan yakni drone penyemprot disinfektan berskala besar. Drone tersebut merupakan hasil inovasi dari Fakultas Teknik UNM.

"Ide ini lahir dari inovasi kami, sebelumnya kami sudah merancang drone cuma yang kami pikirkan bagaimana drone ini kemudian bisa bermanfaat di masa pandemi ini," ungkapnya.

Lebih lanjut, Husain menjelaskan proses pembuatan drone tersebut hanya memakan waktu satu minggu. Adapun komponen drone tersebut sebagian didatangkan dari Jerman dan dalam sekali terbang bisa mengangkut 20 liter disinfektan, dengan daya angkat maksimal 60 kg, mampu terbang hingga ketinggian 120 meter, memiliki jelajah remot 500 meter dan bisa terbang hingga 30 menit.

Selain itu, UNM juga membebaskan uang kuliah tunggal yang berlaku bagi mahasiswa yang masa studinya sudah akan berakhir, namun harus diperpanjang akibat wabah corona. Mereka tidak perlu membayar biaya semester ganjil tahun ajaran 2020/2021.


 

Pewarta : Muh. Hasanuddin
Editor : Redaktur Makassar
Copyright © ANTARA 2024