Makassar (ANTARA) - Andi Putri Ipo sebagai salah satu peserta Duta COVID-19 Sulsel menceritakan pengalamannya mengikuti Wisata Duta COVID-19 dan harus menjalani karantina di Hotel Swissbell in Makassar, setelah dipastikan terpapar COVID-19.

Kaget, sedih hingga stres bercampur aduk dalam pikiran perempuan ini bahwa karantina itu membuatnya menjadi sebatang kara, bahkan stigma COVID-19 akan mulai dilakukan masyarakat.

Namun setelah mengikuti prosedur karantina, pikiran itu malah terpatahkan karena ia merasa tidak sendiri, ada pendamping yang terus memberikan motivasi dan edukasi untuk melawan virus asal Wuhan China itu.

“Di sana kami ada pendamping yang selalu memberikan motivasi, edukasi untuk membantu kami bersemangat melawan virus yang ada di dalam tubuh kami dan membantu kami segera pulih,” ungkap Putri di Makassar, Kamis.

Ia mengapresiasi pula fasilitas yang diberikan kepada peserta Duta COVID-19, karena dinilai sangat membantu terhadap proses pemulihan pasien COVID-19. "Kami di sini diberi cukup nutrisi, vitamin dan obat-obatan," katanya

Ia mengucapkan terimakasih kepada Pemerintah Sulawesi Selatan dan seluruh jajaran terkhusus team medis yang membantu penanganan, pencegahan dan penyembuhan pasien COVID-19.

"Terimakasih kepada Gubernur Sulawesi Selatan Prof Nurdin Abdullah yang telah memberikan fasilitas, perhatian dan dukungan pada pasien CoVID-19," ujarnya.

Putri akhirnya bisa kembali berkumpul bersama keluarga setelah menjalani karantina selama sembilan hari, kemudian dinyatakan sembuh atau negatif setelah melakukan swab test dua kali.

"Selama sembilan hari dikarantina, Alhamdulillah dinyatakan negatif setelah melakukan tes swab kedua," katanya.

Ia berpesan kepada masyarakat untuk tetap menjaga kesehatan dan selalu menerapkan protokol pencegahan COVID-19. Bahkan meminta masyarakat untuk tidak takut
melakukan rapid test atau swab untuk menjaga keluarga dan orang sekitar.

"Mari jaga orang-orang yang kita sayangi dengan tetap jaga jarak, pake masker dan rajin mencuci tangan," pintanya.

Diharapkan semua yang sudah kontak dengan penderita COVID-19 untuk melakukan isolasi mandiri di rumah, tetapi jika rumah tidak layak isolasi mandiri sebaiknya mengikuti wisata duta COVID-19, kata dia.

Duta COVID-19 merupakan karantina terpusat di hotel dengan maksud memisahkan pasien sakit dan sehat. Hal lain yang tidak kalah penting adalah menyelenggarakan kelas edukasi untuk menyiapkan peserta menjadi Duta COVID-19 sebagai edukator pencegahan COVID-19 di masyarakat.


Pewarta : Nur Suhra Wardyah
Editor : Suriani Mappong
Copyright © ANTARA 2024