Gorontalo (ANTARA News) - Sejumlah warga pesisir di Desa Tualaa, Kecamatan Boliyohuto, Kabupaten Gorontalo, dikejutkan oleh fenomena tanah yang terbelah di kampung mereka dengan meninggalkan rekahan menganga selebar lima centimeter hingga 1,5 meter.

Rekahan tersebut berkedalaman dua meter, dan terjadi pada sebidang kebun milik warga di dekat bibir Pantai Tualaa, demikian ANTARA melaporkan dari tempat kejadian, Selasa.

Kepala Desa Tualaa Ikson Dehi mengatakan, fenomena alam tersebut telah muncul sejak awal September lalu.

Ikson Dehi menjelaskan, meski lokasi tanah yang terbelah itu cukup jauh dari pemukiman, namun penduduk sekitarnya telah dibuat cukup resah.

Keresahan juga bahkan sempat meluas hingga kepada warga di desa tetangga kawasan itu, yakni Desa Huwongo, Kecamatan Biluhu, ucapnya.

"Bahkan peristiwa ini menimbulkan isu adanya gunung meletus yang berada tidak jauh dari kebun warga yang terbelah. Akibatnya, sempat membuat sebagian warga harus pergi mengungsi," ujarnya.

Sementara itu, Kepala Bidang Pertambangan pada Dinas Kehutanan Pertambangan dan Energi Kabupaten Gorontalo, Agus Salim Usuli, menjelaskan kejadian tersebut hanyalah fenomena alam biasa.

"Rekahan tanah itu terjadi akibat keadaan tanah di sekitar pantai yang agak meninggi dengan struktur yang labil dan mudah lepas," kata dia.

Dikatakan, adanya tekanan dari guyuran hujan dan rembesan air laut, terutama pada saat musim ombak dalam waktu yang lama, telah menyebabkan tanah menjadi basah dan akhirnya terbelah. Tanah terbelah karena tidak mampu menahan beban, mengingat lokasinya yang berada di daerah berkemiringan.

"Kami sudah menggelar pertemuan dengan warga setempat sebagai langkah untuk menenangkan sekaligus memberikan penjelasan teknis mengenai fenomena alam tersebut," katanya menjelaskan. (T.KR-SHS/P004) 


Pewarta :
Editor :
Copyright © ANTARA 2024