Makassar (ANTARA) - Sebanyak 7.950 orang personil gabungan akan diturunkan mengawal penerapan Peraturan Wali Kota (Perwali) nomor 36 tahun 2020 tentang Percepatan dan Pengendalian Coronavirus Disease (COVID-19) di Makassar, Sulawesi Selatan.

"Besok itu uji coba. Tapi tidak seluruh titik (perbatasan). Mungkin titik-titik tertentu dulu. Kalau bahasa kerennya itu simulasi," ujar Penjabat Wali Kota Makassar, Rudy Djamaluddin seusai rapat koordinasi di Posko Induk COVID-19, Makassar, Sulawesi Selatan, Sabtu.

Uji coba penerapan Perwali tersebut salah satu poinnya adalah pembatasan pergerakan orang masuk dan keluar Kota Makassar, sehingga akan ditempatkan nantinya personil di semua perbatasan antarkabupaten kota.

Selain itu, personil yang ada akan memeriksa Surat Keterangan bebas COVID-19 termasuk pemeriksaan suhu tubuh pelintas yang akan masuk kota Makassar begitupun keluar. Personil gabungan ini terdiri dari TNI-Polri, Satpol PP, Dinas Perhubungan, camat, lurah, Dinas Kesehatan, perwakilan RT dan RW, dan organisasi pemuda dan masyarakat.

Meski demikian ada pengecualian bagi orang yang bekerja di Kota Makassar, tapi tinggal di luar kota, seperti Aparatur Sipil Negara (ASN), TNI-Polri, guru, pegawai, pedagang, buruh dan pekerja berdomisili di wilayah Maros, Sungguminasa, dan Takalar (Mamminasata).

"Jadi kita mensimulasikan, kalau ini kita tahan orang, kira-kira antreannya (kendaraan) banyak tidak. Kita lihat, kalau ternyata antre, kalau begitu diapakan supaya tidak terjadi antre," ucapnya.

"Karena kita tidak ingin kegiatan pembatasan ini lantas menyusahkan orang khususnya masalah antre. Sebisa mungkin masyarakat, pokoknya sepanjang memenuhi syarat langsung jalan," katanya.

Untuk operasional di lapangan, Rudy minta agar tidak ada tindakan represif, dan dilakukan secara persuasif serta menggunakan pendekatan humanis, jika ada pelintas yang membandel tidak mengenakan masker segera di bujuk dan diberikan masker untuk digunakan.

Ditanyakan, kebijakan penerapan Perwali ini berubah ubah, hingga pernyataan akan diberlakukan pada Sabtu, kemudian digeser menjadi Minggu, ia beralasan ada kunjungan Panglima TNI dan Kapolri di Makassar.

"Sebenarnya kita sudah siap. Hanya ini kan tadi ada kunjungan pak Panglima, pak Kapolri, sehingga mobilisasi personel TNI Polri untuk dilaksanakan uji coba dibatalkan hari ini. Kan mereka lagi fokus kedatangan beliau-beliau ini. Sehingga kita undur. Besok itu uji coba," katanya.

Pewarta : M Darwin Fatir
Editor : Redaktur Makassar
Copyright © ANTARA 2024