Makassar (ANTARA News) - Faktor ketidakadilan merupakan hal utama yang mengakibatkan terjadinya konflik agama di Indonesia, kata mantan Wakil Presiden, Muhammad Jusuf Kalla, di Makassar, Minggu.

Menurutnya, akar permasalahan konflik agama berada pada ketidakadilan, baik secara sosial, ekonomi dan politik.

Ia mencontohkan konflik agama di Poso beberapa tahun silam, diakibatkan oleh ketidakadilan secara politik.

Ia menambahkan, demokrasi liberal di Indonesia, bisa berujung pada sentimen agama, karena terjadi perubahan secara mendadak pada sistem politik.

"Jika melihat kondisi masyarakat saat ini, ketidakadilan secara ekonomi menjadi faktor terbesar terjadinya konflik agama," tuturnya.

Ia mengatakan, ketidakadilan ekonomi ini dapat membuat masyarakat menjadi gampang terpengaruh oleh hal-hal yang bisa menimbulkan konflik agama.

"Kemiskinan akan dapat menyebabkan orang tidak lagi memegang prinsip agama dengan benar, sehingga memiliki pemahaman agama yang melenceng jauh," tuturnya.

Akhirnya konflik agama justru berujung pada tindakan-tindakan kriminal dan bertentangan dengan hukum yang berlaku dan tindakan tersebut jelas tidak memiliki dasar prinsipil secara religius.

Hal inilah, kata dia yang seharusnya menjadi tugas serta tantangan terberat bagi pemerintah dalam mengatasi konflik agama di Indonesia.

Ia juga menilai bahwa upaya pemerintah untuk mengatasi konflik agama di Indonesia masih cukup lamban.

"Lambannya antisipasi terhadap konflik agama terlihat dari sejumlah kasus, di mana pemerintah hanya datang sebagai penengah saat terjadi konflik, namun solusi untuk mencegah konflik tidak pernah diciptakan," tandasnya. (T.pso-103/Y006) 

Pewarta :
Editor : Daniel
Copyright © ANTARA 2024