Mamuju (ANTARA) - Sekretaris Provinsi Sulawesi Barat Muhammad Idris optimistis, daerah itu dapat menjadi lumbung pangan, bukan hanya untuk memenuhi kebutuhan lokal tetapi juga untuk kebutuhan nasional.

"Agak lucu kalau daerah kita (Sulbar) ada kelangkaan pangan. Saya berharap dalam momen ini, mari bersama-sama pemerintah provinsi dan juga kabupaten untuk memastikan daerah kita betul-betul handal dalam ketahanan pangan," kata Muhammad Idris, kepada wartawan di Mamuju, usai membuka operasi pasar dan pangan murah di depan Kantor Gubernur Sulbar, Senin.

Ia menyampaikan, Provinsi Sulbar memiliki potensi besar dalam mengembangkan dan memproduksi kebutuhan pangan, baik secara lokal maupun nasional.

Ia berharap, operasi pasar dan pangan murah yang akan berlangsung selama tiga hari, yakni mulai 27-29 Juli 2020 di depan Kantor Gubernur Sulbar tersebut dapat menjadi stimulus bagi pemerintah setempat untuk mengembangkan potensi daerah itu dalam pemenuhan pangan.

Juga lanjutnya, untuk mendorong tumbuhnya ekonomi di Sulbar di tengah pandemi COVID-19.

"Momen ini diharapkan bukan hanya kegiatan seremonial belaka tetapi penuh dengan pesan untuk memastikan ketersediaan pangan bagi masyarakat. Kita juga berharap dengan pasar murah ini, selain ada transaksi yang terjadi tetapi pesan yang paling tinggi itu adalah ada kesadaran yang tinggi untuk memastikan daerah kita ini betul-betul tahan pangan," terangnya.

"Juga, bisa memberikan inspirasi bahwa daerah kita ini, bukan hanya pemenuhan internalnya yakni untuk 1,5 juta penduduk di Sulbar tetapi lebih dari itu kita harus bisa memproduksi pangan yang dibutuhkan secara nasional," kata Muhammad Idris. Sejumlah pedagang ikan yang menjual ikan segar pada operasi pasar dan pangan murah yang digelar TPID Provinsi Sulawesi Barat bersama Dinas Ketahanan Pangan dan Perum Bulog Sub Divisi Regional Kabupaten Mamuju di depan Kantor Gubernur Sulbar, Senin (27/7). (ANTARA/Amirullah)

Pewarta : Amirullah
Editor : Redaktur Makassar
Copyright © ANTARA 2024