Makassar (ANTARA) - Ketua Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia Sulawesi Selatan, Andy Anwar menyampaikan bahwa terjadi peningkatan tajam pada industri asuransi di daerah itu mencapai 10 persen di tengah pandemi COVID-19.

"Sulsel itu meningkat hingga 10 persen, bahkan berada pada posisi tiga besar geliat industri asuransi di Indonesia," katanya di Makassar, Rabu.

Secara nasional, industri asuransi secara umum meningkat tajam hingga 24 persen jika dibandingkan priode sebelumnya. Pada persentasenya dari peningkatan 24 persen tersebut, 78 persen pada sektor asuransi kesehatan dan 12 persen untuk asuransi jiwa.

Ia menyebutkan beberapa kabupaten/kota yang memiliki potensial di Sulsel selain Makassar yakni Kota Parepare, Kabupaten Luwu Raya, Bone, Sinjai, Wajo dan masih ada beberapa kota lainnya.

"Posisi Sulsel yakni antara peringkat ke 3 sampai lima, diketahui Jakarta merupakan penyumbang terbanyak disusul Surabaya, dan kemudian Makassar tentunya," katanya.

Menurut Andy, minat beransuransi cukup tinggi, karena kondisi pandemi COVID-19 saat ini mengakibatkan krisis kesehatan yang berdampak pada peningkatan perlindungan kesehatan di masyarakat, dengan alasan utama kesehatan merupakan hal yang paling penting untuk diasuransikan.

"Tentu kami berharap, semakin banyak yang sadar akan pentingnya investasi asuransi. Ini diharapkan juga pihak regulator asuransi bisa merapikan aturan agar meningkatkan kepercayaan masyarakat tentunya," ujarnya.

Selain itu, kata dia, peningkatan asuransi ini dipengaruhi karena aktifnya agen-agen yang tersebar hingga ke pelosok kota memasarkan produk asuransi masing-masing.

Pewarta : Nur Suhra Wardyah
Editor : Redaktur Makassar
Copyright © ANTARA 2024