Jakarta (ANTARA) - Pimpinan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) memastikan tidak ada korban jiwa atas bencana banjir disertai tanah longsor yang melanda Kota Palopo dan Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan.
Kepastian tersebut disampaikan Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari dalam laporan terkait perkembangan upaya penanggulangan bencana Palopo dan Luwu yang diterima di Jakarta, Sabtu.
Dalam laporannya ia menyebutkan, hingga saat ini tim gabungan reaksi cepat penanggulangan bencana masih berada di lokasi kejadian untuk memberikan pertolongan dan memastikan keselamatan para warga yang menjadi korban bencana itu.
Berdasarkan informasi yang diterima tim BNPB, hingga malam ini jumlah korban bencana di Kota Palopo ada sebanyak 88 keluarga yang membutuhkan pertolongan.
Puluhan korban tersebut merupakan warga Pentojangan, Salubattang (Kecamatan Telluwanua), dan Mawa (Kecamatan Sendana) yang rumahnya masing-masing terendam banjir 60 centimeter hingga 1,5 meter.
Banjir juga menyebabkan tanah longsor yang sempat menutup akses Jalan Poros Latuppa kilometer 08, Mungkajang, Palopo sepanjang 20 meter. Namun hingga Sabtu petang tadi, material longsor sudah mulai dibersihkan dan diharapkan bisa segera dilalui kendaraan secara menyeluruh.
Sementara itu untuk korban banjir di Kabupaten Luwu berjumlah sebanyak 314 keluarga yang masing-masing tersebar di wilayah desa Tanarigella, Sakti, Padang Kalua, Barowa, Pabbarasseng, Pammesakang, Karang-Karangan, Toddopuli (Kecamatan Bua), dan desa Parekaju (Kecamatan Parekaju).
Banjir juga menimbulkan dampak materil, seperti 314 rumah warga terendam hingga 50 centimeter, dua fasilitas pendidikan, satu fasilitas kesehatan dan beberapa petak lahan sawah dan perkebunan jagung yang berada di bantaran Sungai Bua, Luwu.
Bahkan selain menimbulkan banjir, derasnya curah hujan yang melanda Luwu sejak Jumat (29/3) malam itu juga telah menyebabkan runtuhnya tanggul penahan tebing di Desa Parekaju, Bua, sepanjang 21 meter. Runtuhan material tanah, bebatuan dari tebing turut menimbulkan kerusakan pada badan jalan di bawahnya.
Kendati demikian, Abdul memastikan, tim reaksi cepat masih berupaya menangani dampak ambruk nya tanggul sehingga wilayah runtuhan tidak meluas dan tidak membahayakan keselamatan warga setempat.
Berita Terkait
AHY: Program BPN solusi ungkap kejahatan mafia tanah
Sabtu, 27 April 2024 21:15 Wib
Menteri ATR menjamin keamanan rumah ibadah melalui sertifikat tanah
Sabtu, 27 April 2024 20:08 Wib
Menteri ATR: Sertifikasi tanah beri nilai tambah ekonomi bagi warga
Sabtu, 27 April 2024 20:02 Wib
AHY mengajak rakyat melawan mafia tanah dengan miliki sertifikat
Sabtu, 27 April 2024 19:56 Wib
Korban jiwa tanah longsor di Toraja Utara bertambah menjadi tiga orang
Sabtu, 27 April 2024 19:22 Wib
Bank Tanah dan Polri sepakat bersinergi dalam tugas pengelolaan tanah
Sabtu, 27 April 2024 10:40 Wib
Kapolda Sulbar dan DPRD Lampung sepakati penegakan hukum sengketa tanah
Kamis, 25 April 2024 20:03 Wib
Polsek Ujung Tanah Pelabuhan Makassar gencarkan patroli dialogis
Rabu, 24 April 2024 20:14 Wib