Makassar (ANTARA) - Gubernur Sulawesi Selatan Prof HM Nurdin Abdullah bersama PT Telekomunikasi Seluler (Telkomsel) meluncurkan kartu Merdeka Belajar Jarak Jauh (MBJJ) sebagai upaya menanggapi penggunaan internet dalam proses belajar-mengajar siswa secara daring.

Kartu MBJJ ini merupakan kartu perdana yang menawarkan kemudahan bagi para penggunanya disertai kuota 11 GB hanya dengan harga Rp5.000, pengguna telah bisa memperoleh kuota belajar 10 GB dan 500 MB untuk chating dan 500 MB lainnya untuk internet.

Secara virtual, kartu MBJJ ini dirilis Gubernur Sulsel di hadapan seluruh guru di 24 kabupaten/kota se-Sulawesi Selatan secara virtual di Baruga Lounge Kantor Gubernur Sulsel, Selasa.

"Saya tentu atas nama pemerintah memberikan apresiasi dan terimakasih kepada Telkomsel atas bantuan dan dukungannya terhadap pembelajaran saat ini, sebab masih menjadi keluhan selama ini," ujar Gubernur Sulsel, Nurdin Abdullah.

Kata dia, saat ini Pemprov Sulsel terus berupaya melahirkan inovasi-inovasi guna menghadapi tantangan belajar di masa pandemi COVID-19.

"Kami dari pemerintah terus berupaya untuk membantu agar bisa menikmati pembelajaran bagi seluruh anak-anak kita semua. Menjadikan COVID-19 bukan sebagai halangan," ungkapnya.

Dengan Kartu Perdana Internet Merdeka Belajar, pelajar di Sulawesi Selatan akan mendapat kartu perdana Telkomsel yang kemudian dapat dipergunakan untuk mengaktifkan paket kuota belajar 10GB selama 30 hari melalui aplikasi MyTelkomsel atau UMB *363*844#.

Kuota Belajar tersebut kemudian dapat dipergunakan untuk menikmati kemudahan akses ke sejumlah platform aplikasi belajar daring dan konferensi video yang ada di paket llmupedia dan Conference, seperti Rumah Belajar dan ratusan situs belajar daring yang dikelola kampus dan sekolah hingga Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI.

Benefit Kartu Perdana Internet Merdeka Belajar masih berlanjut pada bulan-bulan berikutnya hingga 31 Desember 2020 dengan melakukan pengisian pulsa sejumlah Rp 5.000,- untuk mendapatkan tambahan kuota 11 GB.

"Tentu saya mengapresiasi kegiatan ini dengan keadaan COVID-19, kita harus terus berinovasi. Meski memang kegiatan belajar tatap muka lebih efektif dibandingkan dengan belajar online," tambahnya.

Direktur Keuangan PT Telekomunikasi Selular, Leonardus Wahyu Wasono, menerangkan Telkomsel yang merupakan bagian dari Badan Usaha Milik Negara (BUMN) tentunya harus mendukung penuh proses belajar mengajar di masa pandemi COVID- ini.

"Kami dari Telkomsel merupakan bagian dari BUMN untuk ikut memberikan solusi dengan metode belajar online. Kami juga akan mendukunhbprogram pemerintah termasuk pemerintah provinsi Sulawesi Selatan," jelasnya.

Sementara itu, Executive Vice President A East Area Sales PT. Telkomsel Adi Winahyu B. Sigit, menjelaskan, sejak awal pandemi Covid-19 ini sudah banyak meluncurkan aplikasi untuk mempermudah proses belajar mengajar bagi seluruh anak didik di Sulsel.

"Telkomsel sejak awal sudah melakukan support untuk menyediakan layanan aplikasi bagi anak didik. Di mana anak sekolah dapat menikmati layanan dengan khusus bagi pelajar," urainya.

Hadir pada acara tersebut, Direktur Keuangan PT. Telekomunikasi Selular, Leonardus Wahyu Wasono, Executive Vice President A East Area Sales PT. Telkomsel Adi Winahyu B. Sigit, Kepala Dinas Kominfo Sulsel Amson Padolo, Kadis Pendidikan Sulsel Prof Djufri, dan anggota TGUPP Pemprov Sulsel.

Pewarta : Nur Suhra Wardyah
Editor : Redaktur Makassar
Copyright © ANTARA 2024