Makassar (ANTARA News) - Tambahan belanja Dinas Tata Ruang dan Pemukiman Sulawesi Selatan pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah perubahan 2010 Rp6,9 miliar akan difokuskan pada pembangunan Center Point of Indonesia.

"Penambahan anggaran Dinas Tarkim fokus pada pengembangan kawasan CPI," kata juru bicara Komisi D DPRD Sulsel, Andi Sugiarti Mangun Karim, saat rapat gabungan komisi tentang perubahan APBD 2010 di Makassar, Senin.

Di APBD pokok 2010 Tarkim mendapatkan belanja langsung (belanja pembangunan) Rp42 miliar dan setelah perubahan APBD sebesar Rp49 miliar.

Keputusan tersebut sangat berbeda dengan sikap komisi C sebelumnya yang selalu keras menantang penggunaan APBD di mega proyek sekitar Rp1 triliun di kawasan Tanjung Bunga.
Komisi C selalu menuntut agar pengembangan CPI meminimalkan APBD dan lebih banyak mengandalkan APBN.

Wakil Ketua Komisi C Amir Uskara beberapa kali menegaskan tidak akan menyetujui anggaran CPI jika lahannya belum bebas dari pengkavlingan masyarakat dan pengusaha.

Melalui Fraksi PPP, ia bahkan meminta jaminan dari badan pertanahan yang menjelaskan bahwa tidak ada sertifikat kepemilikian lahan dalam kawasan 157 hektar area CPI.

Sementara, Kepala Dinas Tarkim Sulsel, Syarif Burhanuddin mengemukakan APBD yang digelontorkan di CPI hanya untuk pembangunan infrastruktur untuk mendukung masuknya proyek yang dibiayai APBN.

Syarif optimis, setelah infrastruktur rampung, maka pada 2011 APBN segera turun, serta investor akan berlomba-lomba menanamkan modalnya di CPI.

Sampai kini sudah ada sekitar Rp40 miliar APBD Sulsel yang dialokasikan untuk CPI termasuk jalan lingkar konstruksi paving blok sepanjang 2,5 kilo meter sekitar Rp7 miliar.

Dalam kawasan CPI direncanakan proyek pembiayaan APBN seperti pembangunan Wisma Negara, Coral Centre, lapangan karebosi baru. Juga akan dibangun Masjid 99 tiang, pusat rekreasi, dan pusat bisnis. (T.pso-099/S016)

Pewarta :
Editor :
Copyright © ANTARA 2024