Makassar (ANTARA) - Badan Keuangan dan Aset Daerah (BKAD) Sulawesi Selatan siap mencairkan anggaran sebesar Rp5,5 miliar untuk pembangunan 50 unit hunian tetap bagi korban banjir di Kabupaten Luwu Utara (Lutra) Sulawesi Selatan pada Tahun Anggaran 2020.

Kepala BKAD Sulsel, Muhammad Rasyid di Makassar, Selasa mengatakan anggaran ini berdasarkan proposal Pemkab Lutra kepada BKAD untuk segera realisasi hunian tetap bagi warga terdampak banjir bandang, sebab pembangunan hunian sementara di pinggiran bantaran sungai tidak lagi memungkinkan.

Pemkab Lutra kemudian meminta bantuan keuangan dengan melayangkan proposal kepada Pemerintah Provinsi Sulsel terkait dua item utama, yakni pembelian lahan dan pembangunan hunian tetap sebanyak 50 unit.

"Proposalnya itu Rp5,5 miliar dengan rumah 50 unit perumahan tetap kemudian ada juga pembelian tanah untuk bangunan itu. Ini bagi masyarakat yang terdampak banjir bandang di Lutra," ungkapnya.

Anggaran ini rencananya akan disiapkan untuk pembangunan rumah yang diestimasi berkisar Rp50 juta per unit, sehingga 50 unit rumah ini akan menelan biaya sebanyak Rp2,5 miliar. Sementara Rp3 miliar lainnya disiapkan untuk pembelian lahan sebanyak 10 hektar.

"Lahan ini lebih banyak karena tentu harga lahan tidak semua sama. Kemarin kami perkirakan ada lahan dari pemkab setempat tetapi ternyata proposal yang datang," kata Muhammad Rasyid.

"Mungkin saja ada juga dananya dari pemerintah setempat karena harga tanah itu beda-beda, tidak mungkin juga hunian langsung dibangun sebab harus lebih dulu mencari luas lahan 10 hektar," sambungnya.

Terkait hal ini, kata Rasyid, Gubernur Sulsel telah menyampaikan untuk segera dilakukan pencairan dana mengingat masyarakat sudah lama menunggu hunian tetap dan pemerintah tidak boleh terlalu lama merealisasikan dana tersebut karena menyangkut masa darurat.

"Jadi Bapak Gubernur telah mengingatkan bahwa daripada terlalu lama dan Kasihan juga para korban terdampak banjir, maka sudah dipastikan bahwa akan dikucurkan dana Rp5,5 miliar segera mungkin," ujarnya.

Jika pada pembangunannya, kata Rasyid, dilakukan dengan lelang proyek, maka 50 persen dana Rp5,5 miliar ini akan dicairkan setelah lelang digelar dan selebihnya akan dicairkan usai 70 persen pelaksanaan proyek terealisasi.

Selain itu, berdasarkan informasi yang diterima BKAD bahwa Kementerian PU-PR juga akan memberikan bantuan serupa, yakni pembangunan hunian tetap bagi korban banjir bandang Lutra, hanya saja perkembangan bantuan ini belum terealisasi hingga saat ini.

Pewarta : Nur Suhra Wardyah
Editor : Redaktur Makassar
Copyright © ANTARA 2024