Makassar (ANTARA) - Gubernur Sulawesi Selatan, Prof. HM Nurdin Abdullah bersama General Manajer PLN Unit Induk Wilayah Sulsel, Barat dan Tenggara, Ismail Deu membahas rencana kabel bawah laut untuk mengaliri listrik masyarakat kepulauan di Makassar.

Pada pertemuan di Makassar tersebut, Selasa, dibahas soal infrastruktur kelistirikan, eletrifikasi, ketersediaan listrik, serta dukungan PLN pada program pemerintah provinsi salah satunya kabel listrik bawah laut untuk mengaliri listrik warga pulau dimulai dari Pulau-pulau di Makassar.

"Kita menyampaikan terima kasih atas dukungan pak gubernur untuk infrastruktur kelistrikan. Jadi sudah banyak sekali dibantu oleh pak Gubernur (Nurdin Abdullah) sehingga infrastruktur ini berjalan dengan baik dan lancar," kata Ismail Deu.

Program kelistrikan Pemprov Sulsel yang dimaksud seperti pengaliran listrik 24 jam penuh dengan kabel bawah laut di Pulau Lae-lae, sementara pada Pulau Selayar juga akan ditambah daya listriknya dengan energi baru terbarukan melalui pembangkit listrik tenaga surya (PLTS). 

Demikian juga mengenai pembangunan jaringan kelistrikan di daerah CPI dan Kawasan Industri Makassar (KIMA) serta PLTB (bayu) di Jeneponto.

Sementara General Manager PLN Unit Induk Pembangunan Sulawesi Bagian Selatan, I Putu Riasa saat ini, mulai 12 September sudah beroperasi jaringan transmisi Punagaya - Tanjung Bunga untuk menjawab tantangan beban kebutuhan ke depan serta memperkuat kelistrikan di Sulsel, khususnya di Makassar. 

Jaringan ini didukungan dengan jumlah menara jaringan 178 tower dan panjang jaringan 118 Kms.

Sementara bulan Oktober, transmisi kabel tanah dari Tanjung Bunga ke Bontoala dihadirkan untuk meningkatkan keandalan kelistrikan dari dalam kota.

Pihak PLN juga saat ini sedang membangun transmisi Sungguminasa - Lanna dan diperkirakan akan beroperasi di awal tahun, termasuk pada wilayah Wotu - Masamba . 

"Jadi dengan demikian kita dukung penuh untuk kelistrikan di Sulsel," ucapnya. 

Sedangkan Nurdin menyampaikan, bahwa terpenuhinya ketersediaan listrik sangat penting. Ini untuk memenuhi kebutuhan dasar masyarakat. Termasuk masyarakat pulau dan daerah terpencil. 

"Saya sudah siapkan anggaran untuk tarik kabel bawah laut. Jadi kita akan mulai dari Lae-lae," katanya. 

Listrik juga sangat penting untuk perekonomian, begitu pula untuk investasi. Listrik merupakan salah satu pemicu agar investor tertarik berinvestasi. 

Sulsel belajar dari pengalaman beberapa tahun sebelumnya, banyak yang ingin berivestasi tetapi ketersediaan listrik tidak mencukupi. Oleh karena itu, kelistrikan Sulsel mulai dikembangkan melalui pembangkit listrik ramah lingkungan.

"Kita punya pengalaman beberapa tahun lalu, orang mau invest tetapi listrik tidak cukup," katanya.
 

Pewarta : Nur Suhra Wardyah
Editor : Suriani Mappong
Copyright © ANTARA 2024