Makassar (ANTARA News) - Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah Sulawesi Selatan mendukung dua hasil penelitian andalan, yakni pengembangan dan pengelolaan ikan gabus serta produksi jagung sebagai minuman.

"Peranan Balitbangda di daerah adalah memberikan dukungan pendanaan untuk pengembangan dan penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi. Hasilnya, diperoleh dua hasil penelitian andalan," kata Kepala Balitbangda Sulsel Muhammad Idrus Hafied di Makassar, Senin.

Dia mengatakan, kedua hasil penelitian tersebut adalah pengelolaan ikan gabus untuk bahan makanan dan jagung sebagai minuman yang memiliki gizi tinggi.

Menurut dia, seperti yang diamanahkan dalam Undang-undang Nomor 18 Tahun 2002 tentang Sistem Nasional Penelitian, Pengembangan dan Penerapan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi, Balitbangda mendorong masyarakat untuk menemukan inovasi baru yang berguna untuk kepentingan publik.

Salah satu hasil dari penelitian tersebut, lanjut dia, di Kabupaten Pinrang, Sulawesi Selatan (Sulsel) dihadirkan industri pengolahan ikan gabus untuk memenuhi Makanan Pendamping ASI (MPA).

Untuk membantu pengadaan dan pembudidayaan ikan gabus di wilayah Kabupaten Pinrang dan sekitarnya, daerah itu mendapat alokasi dana Rp1 miliar.

Sedangkan untuk pengadaan mesin pengolahan Pemprov Sulsel mengalokasikan dana sekitar Rp650 juta.

Pentingnya mengembangkan ikan gabus sebagai MPA, lanjut Idrus, karena ikan gabus memiliki kandungan alubumin yang mampu mengurai vitamin dalam darah.

Hasil dari industri pengolahan ikan gabus tersebut, akan didistribusikan ke ratusan puskesmas yang tersebar di Sulsel dan daerah sekitarnya. (T.S036/C004) 


Pewarta :
Editor :
Copyright © ANTARA 2024