Makassar (ANTARA) - PT Pelabuhan Indonesia IV (Persero) mengatakan pembangunan ruas jalan tol menjadi salah satu instrumen penting dalam mendukung mega proyek Makassar New Port menjadi pelabuhan terbesar di Kawasan Timur Indonesia (KTI).

Direktur Teknik PT Pelindo IV, Prakosa Hadi Takariyanto dalam rapat koordinasi bersama Pemerintah Kota Makassar, PT Bosowa Marga Nusantara (BMN) dan Jalan Tol Seksi Empat (JTSE) di Makassar, Selasa, mengatakan, jalan akses yang ada saat ini untuk memasuki Makassar New Port sangat tidak layak untuk dilewati oleh kendaraan-kendaraan pengangkut kontainer.

"Untuk keluar masuknya kendaraan pengangkut seperti kontainer itu tidak sesuai dengan kondisi akses jalan saat ini sehingga butuh banyak perubahan dan pembangunan lagi," ujar Prakosa.

Ia mengatakan, pembangunan Makassar New Port yang sudah dimulai sejak beberapa tahun terakhir ini membutuhkan dukungan sarana dan prasarana lainnya seperti akses jalan tol.

"Untuk memperlancar Makassar New Port yang akan menjadi terminal peti kemas atau pelabuhan terbesar di wilayah Indonesia Timur, kita harus melakukan pembangunan jalan tol," katanya.

Ia menjelaskan, untuk konektivitas antara jalan tol dan Makassar New Port dibutuhkan pembebasan lahan dengan panjang sekira 300 meter dan lebar sekira 20 meter.

Prakoso menambahkan, jalan tol ini sudah direncanakan sejak awal tahun 2018. Bina Marga meminta Pelindo IV untuk menyiapkan lahan dan Bina Marga (PT Bosowa Marga Nusantara) akan membangun jalan tol tersebut.

"Jadi kurang lebih 6.000 sampai 7.000 meter persegi akan ada pembebasan lahan. Untuk itu kita memohon dukungan agar jalan tol ini bisa terealisasi. Makassar New Port ini akan kita selesaikan di akhir 2022 sehingga awal 2023 nantinya sudah bisa beroperasi secara penuh," terangnya.

Direktur Utama PT BMN dan JSTE, Anwar Toha menambahkan, pihaknya terus mendukung rencana pembangunan akses tol Makassar New Port.

Dia mengatakan, semua pihak yang terlibat dalam proyek tersebut harus meningkatkan sinergi dan fokus pada masalah utama yakni pembebasan lahan.

"Kita fokus ke tanah saja. Jadi tanah itu dari pelabuhan masuk itu memang ada masalah. Kalau tidak salah, ada empat sertifikat di situ pak. Dulu tim kami masuk survei di dalam, alatnya hampir dibakar. Jadi saya perintahkan keluar. Jadi kita kembali terkendala. Intinya dari kami, kita sangat terbuka dengan pembangunan akses tol ini," kata Anwar Toha.

Penjabat Wali Kota Makassar Rudy Djamaluddin akan mendukung proyek-proyek strategis nasional termasuk proyek perluasan akses Jalan Tol-MNP.

Rudy Djamaluddin mengutarakan harapannya agar ada langkah-langkah nyata ke depan secara sistematis untuk menyelesaikan masalah utama yakni pembebasan lahan.

"Saya minta Pak Sekda untuk menginisiasi progres pembebasan lahan dengan berkoordinasi dengan Pelindo IV supaya kita segera mendapatkan kepastian dari pemilik lahan bahwa lahan tersebut bisa diserahkan sehingga pembangunan akses Tol Makassar New Port bisa berjalan lancar," ucapnya.

Pewarta : Muh. Hasanuddin
Editor : Suriani Mappong
Copyright © ANTARA 2024