Makassar (ANTARA) - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulawesi Selatan melalui Dinas Pertanian fokus mengembangkan produksi talas satoimo dan porang dalam upaya percepatan pemulihan ekonomi akibat pandemi COVID-19.

Kepala Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan Andi Ardin Tjatjo di Makassar, Sabtu, mengatakan talas dan porang memiliki nilai ekonomis yang tinggi dan masuk komoditas ekspor daerah tersebut.

"Dalam pemulihan ekonomi untuk sektor pertanian, kita fokus melihat market. Artinya tanaman apa yang punya nilai ekonomi tinggi dan pasarnya bagus," katanya.

"Dan talas satoimo ataupun porang merupakan dua komoditi yang memang begitu banyak digemari," lanjut dia.

Selan itu, talas satoimo juga bisa menjadi sumber ketahanan pangan keluarga dan itu yang perlu dimaksimalkan untuk bisa mempercepat pemulihan ekonomi masyarakat.

Ia menjelaskan, untuk tanaman porang pada dasarnya bisa ditanam di hampir seluruh daerah di Sulsel. Sebab tanaman ini akan tumbuh baik di daerah yang terlindung atau wilayah hutan.

Namun untuk pusatnya masih difokuskan pada beberapa kabupaten seperti Bone, Soppeng, Wajo, Pinrang, dan wilayah Luwu Raya.

"Talas itu lima bulan sudah bisa panen, sementara porang dibutuhkan waktu kurang lebih 8 bulan untuk memetik hasilnya. Waktunya yang tidak terlalu lama, juga menjadi alasan pengembangan porang dan talas di Sulsel," ujarnya.

Pewarta : Abdul Kadir
Editor : Anwar Maga
Copyright © ANTARA 2024