Makassar (ANTARA) - Kepala Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Sulawesi Selatan, Andi Ardin Tjatjo menyebutkan Sulsel mendapatkan penambahan tiga jenis pupuk subsidi dari Kementerian Pertanian.

Andi Ardin yang ditemui di sela-sela rapat monitoring dan pengelolaan penyaluran pupuk bersubsidi TA.2020 di Hotel Claro, Makassar, Selasa menyebutkan ketiga pupuk subsidi tersebut yakni Pupuk Urea bertambah 38 persen, Pupuk SP-36 13 persen dan Pupuk ZA 12 persen.

"Penambahan ini sudah mulai kita salurkan ke masyarakat dan total penyalurannya harus mencapai 100 persen hingga Desember tahun ini," katanya.

Adapun total penambahan dan realisasi di masing-masing jenis pupuk yakni Pupuk Urea bertambah dari 233.691 ton menjadi 323.010 dengan realisasi 71,69 persen, Pupuk SP-36 bertambah menjadi 35,205 ton dan telah terealisasi 86,94 persen. Sementara Pupuk ZA telah bertambah 12 persen dengan total 60.739 ton dan realisasi mencapai 79,88 persen.

Bukan itu saja, pupuk subsidi lainnya yakni Pupuk NPK dengan alokasi setahun 179,308 dan terealisasi 137,831 ton atau 76,87 persen. Ada pula Pupuk Organik yang telah realisasi 66,45 persen dari total 15.559 ton.

Andi Ardin menyampaikan penyaluran pupuk subsidi berdasarkan masa tanam, sehingga di luar masa tanam maka penyaluran pupuk akan ditahan terlebih dahulu.

"Saat ini kita lihat kapan musim tanam, itu mulai di situ kita keluarkan, kalau belum, jangan dikeluarkan dulu disimpan dulu. Tetapi tambahan ini juga sudah mulai tersalur," katanya.

Jika ada yang tidak tersalur dengan baik maka akan segera melakukan antisipasi melalui sekitar 2.200 penyuluh pertanian yang dimiliki Sulsel dengan luas baku sawah sebanyak 640.000 hektar.

"Itulah yang akan diberikan kartu tani. maka diharapkan semua kabupaten jangan main-main dalam masukan data, karena ini akan menjadi acuan untuk pemberian pupuk bersubsidi 2021. Ini yang harus kita genjot dulu untuk bisa dapat pupuk bersubsidi," urainya.

Pewarta : Nur Suhra Wardyah
Editor : Redaktur Makassar
Copyright © ANTARA 2024