Makassar (ANTARA News) - Menteri Perumahan Rakyat, Suharso Manoarfa, melakukan sosialisasi langsung ke pengembang perumahan mengenai kebijakan pemberian Bantuan Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) di Makassar, Rabu.
Dalam kunjungannya ke Makassar, Menpera menyampaikan bahwa kebijakan FLPP ini merupakan bagian dari reformasi pembiayaan perumahan Kemenpera yang diharapkan bisa memberikan pemahaman kepada stakeholder bidang perumahan terkait pelaksanaan kebijakan ini.
"Kami memang melakukan kegiatan sosialisasi FLPP selama bulan November hingga Desember di empat kota termasuk Makasar," ujar dia.
Dia mengharapkan, stakeholder bidang perumahan seperti Kepala Dinas Provinsi yang terkait perumahan, para Ketua DPD Asosiasi Pengembang baik REI dan Apersi Provinsi, para Kepala Cabang Bank Umum Nasional, para Kepala Cabang Divisi BPD, pejabat BI setempat serta Manager Regional/Cabang Perum Perumnas serta pemangku kepentingan bisa mendukung alternatif dalam pembangunan perumahan lainnya di daerah.
"Fasilitas likuiditas ini tidak merugikan karena uangnya berputar dan kembali. Kebijakan ini juga bisa mengatasi 'miss match mituritiy', bank mengumpulkan dana jangka pendek dengan suku bunga tinggi," kata dia.
Dalam kunjungannya di Makassar, Menteri Perumahan Rakyat juga menyempatkan diri bersama pemda dan REI Sulsel mengunjungi kompleks Rumah Sederhana Sehat (RSH) Residence 2000 atau R2000 di Kecamatan Barombong-Gowa yang masih termasuk wilayah Tanjung Bunga, Makassar. (T.KR-HK/B012)
Dalam kunjungannya ke Makassar, Menpera menyampaikan bahwa kebijakan FLPP ini merupakan bagian dari reformasi pembiayaan perumahan Kemenpera yang diharapkan bisa memberikan pemahaman kepada stakeholder bidang perumahan terkait pelaksanaan kebijakan ini.
"Kami memang melakukan kegiatan sosialisasi FLPP selama bulan November hingga Desember di empat kota termasuk Makasar," ujar dia.
Dia mengharapkan, stakeholder bidang perumahan seperti Kepala Dinas Provinsi yang terkait perumahan, para Ketua DPD Asosiasi Pengembang baik REI dan Apersi Provinsi, para Kepala Cabang Bank Umum Nasional, para Kepala Cabang Divisi BPD, pejabat BI setempat serta Manager Regional/Cabang Perum Perumnas serta pemangku kepentingan bisa mendukung alternatif dalam pembangunan perumahan lainnya di daerah.
"Fasilitas likuiditas ini tidak merugikan karena uangnya berputar dan kembali. Kebijakan ini juga bisa mengatasi 'miss match mituritiy', bank mengumpulkan dana jangka pendek dengan suku bunga tinggi," kata dia.
Dalam kunjungannya di Makassar, Menteri Perumahan Rakyat juga menyempatkan diri bersama pemda dan REI Sulsel mengunjungi kompleks Rumah Sederhana Sehat (RSH) Residence 2000 atau R2000 di Kecamatan Barombong-Gowa yang masih termasuk wilayah Tanjung Bunga, Makassar. (T.KR-HK/B012)