Makassar (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan menyatakan realisasi belanja modal program padat karya pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) 2020 sebesar 27,08 persen di triwulan  III atau per 31 September 2020.

Hal ini berdasarkan pada belanja modal untuk jalan, irigasi dan jaringan sebagai proyek padat karya yang lebih banyak menggunakan jasa pekerja dari masyarakat dan dipastikan menciptakan pergerakan ekonomi.

Plt Kepala Badan Perencanaan Pembangunan, Penelitian dan Pengembangan Daerah (Bappelitbangda) Sulsel, Junaedi di Makassar, Selasa mengatakan program padat karya ini lebih banyak ditemui pada pengerjaan dan pengembangan proyek jalan dan irigasi.

"Jalan dan irigasi sebagai proyek infrastruktur merupakan dua komponen yang sangat penting. Bahkan gubernur mengatakan ini adalah urat nadi perekonomian di Sulawesi Selatan," katanya.

Pemprov Sulsel menyiapkan anggaran senilai Rp604 miliar, namun realisasi belanja program padat karya ini baru dibelanjakan sekitar Rp163 miliar sehingga masih tersisa sebanyak Rp440 miliar atau 73 persen.

Junaedi mengemukakan untuk Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) di Sulsel, pengerjaan program padat karya harus dipercepat, apalagi Sulsel menjadi lokomotif di kawasan Timur Indonesia.

Proyek jalan dinilai menyerap banyak tenaga kerja yang dipastikan berdampak pada pergerakan ekonomi masyarakat, apalagi pasca pandemi yang mengakibatkan banyak pekerja di PHK.

Ia merinci pembangunan jalan di Sulsel memakan anggaran lebih dari Rp400 miliar, sementara pada proyek irigasi juga lebih Rp100 miliar.

"Dua tahun terakhir, proyek jalan mengalami peningkatan signifikan dibanding tahun 2018. Kita memang maksimal termasuk pada pengerjaannya," katanya.

Pemprov Sulsel menargetkan realisasi program padat karya dari belanja modal meningkat pada tahun 2021 yakni mencapai 30 persen.

"Kita targetkan khusus untuk program padat karya itu sekitar 30 persen dari total belanja modal," katanya.

Pada program padat karya, APBD 2021 direncanakan pada sektor irigasi, penanganan kawasan kumuh dan jalan usaha tani.

Pewarta : Nur Suhra Wardyah
Editor : Anwar Maga
Copyright © ANTARA 2024