Mamuju (ANTARA) - Bantuan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) di Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar) diharapkan dapat mengangkat ekonomi masyarakat dan pelaku usaha Sulbar.

"Akibat adanya pandemi COVID-19 di Sulbar sebagai permasalahan kesehatan telah berdampak pada perekonomian global secara keseluruhan," kata Wakil Gubernur Sulbar, Enny Anggraenni Anwar, di Mamuju, Rabu.

Ia mengatakan, volume perdagangan yang menurun serta rendahnya investasi, harga komoditas ekspor mengalami penyesuaian, serta restrukturisasi ruang fiskal daerah merupakan satu dari sekian banyak tantangan yang dihadapi pada tahun 2020 akibat pendemi ini.

Menurut dia, sektor perdagangan merupakan sektor kedua terbesar baik dari sisi pangsa PDRB maupun serapan tenaga kerja setelah sektor pertanian.

"Kondisi ekonomi saat ini yang tengah memasuki masa perlambatan tentu berdampak pada kondisi keuangan pelaku usaha, karena permintaan masyarakat semakin rendah," katanya.

Oleh karena itu, pemerintah perlu memastikan UMKM Sulbar terus bergeliat dan pemerintah terus melakukan upaya seperti memberikan bantuan langsung tunai kepada pelaku UMKM sebagai tambahan modal untuk usahanya.

"Saat ini kita telah memasuki era new normal masa pandemi, banyak hal yang harus dipersiapkan pemerintah untuk menghadapi era new normal ini salah satunya adalah dengan perencanaan bisnis yang matang, dan membangun ketangguhan, keandalan dan kreativitas pengusaha UMKM dengan memberikan banfuan," katanya.

Ia menyampaikan, penguatan data dan profil UMKM sedang dilakukan melalui pendataan kepada seluruh UMKM Sulbar melalui dinas perdagangan koperasi dan UKM.

"Pemerintahjuga terus mengadakan fasilitas yang bekerjasama dengan instansi vertikal lain untuk penguatan kapasitas dan kapabilitas UMKM melalui sertifikasi pelatihan," ujarnya.

Pewarta : M.Faisal Hanapi
Editor : Redaktur Makassar
Copyright © ANTARA 2024