Makassar (ANTARA) - Konsil Kedokteran Indonesia (KKI) melakukan visitasi pembukaan Program Studi Pendidikan Dokter Gigi Spesialis Kedokteran Gigi Anak pada Fakultas Kedokteran Gigi (FKG) Universitas Hasanuddin yang digelar secara virtual melalui aplikasi zoom meeting, Kamis.

Dekan FKG Unhas drg Muhammad Ruslin MKes PhD SpBM(K) menjelaskan secara umum kesiapan FKG Unhas dalam menghadirkan prodi spesialis kedokteran gigi anak.

Sesuai data Konsil Kedokteran Indonesia per 26 April 2019, ada 32.172 dokter gigi dan 3.942 dokter gigi spesialis yang terdaftar.

Sementara itu, jumlah penduduk Indonesia tahun 2019 kurang lebig 268 juta jiwa. Sehingga, pemenuhan rasio dokter spesialis terhadap jumlah penduduk Indonesia sangat rendah.

"Tantangan dokter gigi saat ini adalah pada proses transformasi. Olehnya itu, kami di FKG selalu mendorong mahasiswa maupun alumni untuk mengembangkan pendidikan mereka baik di dalam dan luar negeri dengan menyediakan berbagai beasiswa kerjasama LPDP dan Kementerian Kesehatan," jelasnya.

Rektor Unhas Prof Dr Dwia Aries Tina Pulubuhu MA menyampaikan terima kasih dan penghargaan kepada KKI yang memberikan kesempatan kepada Unhas dalam upaya mengoptimalkan peran dan fungsi sebagai lembaga pendidikan tinggi untuk menyediakan pendidikan berkualitas.

Sejak berstatus PTN-BH, Unhas terus mendorong peningkatan kualitas setiap unit kerja, salah satunya dengan membuka prodi sesuai kebutuhan masyarakat.

"Pendidikan spesialis tentunya sejalan dengan deklarasi Unhas sebagai humaniversity, yang berupaya menjadi garda terdepan aksi kemanusian. Jika prodi ini disetujui, tentunya semakin mendukung kebermanfaatan Unhas untuk masyarakat," jelas Prof Dwia.

Ketua Konsil Kedokteran Gigi Prof Dr drg Melanie Hendriaty Sadono, M Biomed, PBO mengatakan entitas ini bertanggungjawab dalam standarisasi kedokteran gigi untuk menghasilkan luaran yang sesuai kompetensi.

Ketua KKI dr Putu Moda Arsana, SpPD-KEMD., FINASIM sebagai KKetuaK dalam sambutannya menjelaskan peran dan tanggungjawab pelayan kesehatan. Menurutnya, fungsi humanisme dan cinta tanah air dibutuhkan oleh tenaga kesehatan agar dapat memberikan pelayanan kesehatan hingga ke daerah terpencil.

"Beberapa tamatan jarang yang mau ditugaskan ke daerah terpencil. Padahal tugas utama kita adalah memberikan pelayanan kesehatan di seluruh Indonesia. Olehnya itu, dibutuhkan landasan humanis dan cinta tanah air," jelas dr.Putu.

Pewarta : Abdul Kadir
Editor : Redaktur Makassar
Copyright © ANTARA 2024