Makassar (ANTARA) - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) bekerja sama dengan Pusat Penelitian dan Pengembangan (Puslitbang) Universitas Hasanuddin (Unhas), akan melakukan pembinaan dan pendampingan ekonomi di daerah pascabencana yang difokuskan tiga kabupaten yaitu Kabupaten Gowa, Soppeng, dan Kabupaten Wajo.

Deputi Bidang Rehabilitasi dan Konstruksi BNPB Rifai mengatakan penyaluran bantuan stimulasi sejumlah Rp9,9 miliar dalam bentuk berbagai peralatan dan bahan produksi masyarakat

"Dilakukan beberapa tahapan antara lain persiapan, koordinasi dan sosialisasi ke pemerintah daerah, bimbingan teknis, peningkatan kapasitas kelompok usaha masyarakat/bentuk studi banding, fasilitasi legalitas kelompok usaha, temu bisnis dan rapat koordinasi, dan tahap akhir yaitu ekspose laporan akhir kegiatan," jelas Rifai dalam keterangannya di Makassar, Kamis.

Rifai berharap, program ini dapat berjalan dengan berkesinambungan melalui peran serta pemerintah daerah terkait, dan bantuan swasta demi peningkatan kapasitas masyarakat Sulsel.

"Besar harapan kami agar program ini dapat menginspirasi pemerintah daerah, swasta, dan universitas dalam melaksanakan pemulihan dan peningkatan ekonomi di daerah lainnya," ujarnya.

Wagub Sulsel Andi Sudirman Sulaiman, menjelaskan, diperlukan intervensi yang terkoneksi dari pusat, provinsi, dan kabupaten, terkait sistem perbendaharaan serta pemeriksaan setelah bencana.

"Dibutuhkan UU kebencanaan dari hulu sampai hilir yang lebih spesifik. Semua aturan harus mengacu pada sistem kebencanaan dari hulu sampai hilir," jelasnya.

Selain itu, mitigasi bencana perlu di edukasi kepada masyarakat. "Diperlukan sistem edukasi kepada masyarakat mengenai kebencanaan, jika edukasi baik, korban bencana bisa diminimalisir," sambungnya.

Bagi Wagub, program ini merupakan loncatan besar bagi BNPB juga Unhas.

"Peran perguruan tinggi dalam tri dharma perguruan tinggi tercapai dalam kerja sama ini dan BNPB melakukan loncatan luar biasa. Bantuan ini sangat tepat, program ini harus betul-betul sampai kepada masyarakat," tegasnya.
 

Pewarta : Abdul Kadir
Editor : Suriani Mappong
Copyright © ANTARA 2024