Mamuju (ANTARA News) - Pengamat dari Fakultas Geografi Universitas Gajah Mada Yogyakarta, Sigit Heru Murti menyatakan Indonesia membutuhkan teknologi untuk memantau kondisi Daerah Aliran Sungai (DAS) yang telah mengalami kerusakan untuk dapat mengantisipasi dampak bencana.

"DAS yang mengalami kerusakan akibat kondisi alam dan ulah tangan manusia dapat menimbulkan dampak bencana alam seperti bencana dan longsor," katanya pada sosialisasi penanganan banjir dan tanah longsor BP-DAS Lariang Mamasa di Mamuju, Rabu.

Oleh karena itu ia mengatakan, dibutuhkan teknologi yang dapat memantau dan mendeteksi kondisi DAS yang telah mengalami kerusakan, agar dampak bencana alam yang dapat ditimbulkan akibat kerusakan DAS tersebut seperti banjir dan longsor dapat segera diketahui untuk dilakukan antisipasi.

"Teknologi pemantau kondisi DAS ini akan menjawab pertanyaan masyarakat, apa yang harus dilakukan mereka sebelum terjadinya bencana alam pada setiap datangnya musim penghujan, yang memicu terjadinya bencana seperti banjir dan longsor "katanya.

Karena ia mengatakan, teknologi yang dibutuhkan sebagai pemantau DAS yang rusak dan dapat menimbulkan bencana mampu menampilkan informasi secara cepat kondisi DAS dan kejadian-kejadian yang terjadi di dalamnya.

"Tekonologi yang dibutuhkan ini akan memberikan informasi DAS yang sedang kritis mengenai data program parcial dalam bentuk peta, serta mengenai kondisi bio gefisika DAS,"katanya.
Sehingga ia mengatakan, dengan cepat dapat dilakukan penyederhanakan dan mempersingkat proses analisis DAS dan pemetaan daerah yang dianggap rawan menimbulkan bencana banjir dan tanah longsor.

"Teknologi itu akan berperan dan bertindak sebagai langkah antisipatif sebelum terjadi bencana banjir dan tanah longsor di wilayah DAS sehingga sudah diketahui terlebih dahulu di bagian DAS mana yang sangat rawan bencana atau sangat kritis bencana, agar masyarakat disekitar DAS dapat menghindari bencana dengan diungsikan terlebih dahulu sebelum bencana terjadi,"katanya..

Ia mengatakan, teknologi tersebut juga akan memberikan masukan dan menjawab keresahan Pemerintah Pusat yang menyatakan bencana tidak dideteksi karena datang tiba-tiba dan mengorbankan masyarakat, karena bencana dari kerusakan DAS dapat segera dideteksi.
(T.KR-MFH/M027)

Pewarta :
Editor :
Copyright © ANTARA 2024