Gowa (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Gowa menyatakan kabupaten penyangga Kota Makassar ini rawan bencana banjir dan longsor sehingga perlu langkah antisipasi sejak dini

Kepala BPBD Gowa Iksan Parawansa di Gowa, Minggu, mengatakan kabupaten yang wilayahnya terbagi dua yakni dataran tinggi dan dataran rendah sangat rawan mengalami bencana alam.

"Kabupaten Gowa memiliki 18 kecamatan dan semuanya terbagi dua, masing-masing sembilan kecamatan di dataran tinggi dan sembilan lagi di dataran rendah," ujarnya.

Ia mengatakan sembilan kabupaten yang berada di dataran tinggi sangat rawan terjadi bencana longsor.

Iksan menyatakan pada awal 2019, bencana longsor dan banjir itu telah memakan puluhan korban meninggal dan banyak lagi korban jiwa lainnya serta materiil.

Dia menuturkan badai La Nina sesuai prediksi BMKG bisa berdampak pada memburuknya cuaca sehingga langkah antisipasi penting dilakukan.

"Puncak La Nina yang harus kita waspadai, sehingga kami menyurat menyurat ke 18 kecamatan untuk selalu jaga lingkungan dan memperhatikan kondisi di sekitar," katanya.

Sementara itu, Pjs Bupati Gowa Andi Aslam Patonangi mengimbau masyarakat ikut berpartisipasi, sehingga dalam menghadapi cuaca ekstrem nanti penanganannya bisa lebih maksimal.

"Selain pemerintah kerjasama dari seluruh masyarakat juga dibutuhkan, seperti pembersihan saluran atau drainase di daerah rumah masing-masing dan tidak membuang sampah sembarangan," ucapnya.

Pewarta : Muh. Hasanuddin
Editor : Redaktur Makassar
Copyright © ANTARA 2024