Makassar (ANTARA News) - Pengamat dari Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Hasanuddin Makasssar Dr Djunaedi M Dachlan menilai bahwa fungsi posyandu dewasa ini terlalu berlebihan.

"Seharusnya Posyandu hanyalah sebagai tempat untuk penimbangan dan mencatat kondisi kesehatan bayi setiap bulan," ujarnya di Makassar, Minggu.

Akan tetapi, katanya, posyandu saat ini juga menangani kegiatan PKK, penyuluhan, imunisasi, dan berbagai kegiatan lainnya.

Sementara, kata dia, fungsi yang berlebihan tersebut tidak diimbangi dengan penyediaan sumber daya serta petugas posyandu yang memadai.

"Seharusnya kegiatan semacam itu tidak lagi dibebankan kepada posyandu selama sumber daya yang tersedia tidak memadai," ucapnya.

Apalagi, posyandu lebih banyak didirikan dan menjadi binaan dari Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD), bahkan sering ditemukan di berbagai daerah dimana posyandu tidak punya petugas sama sekali.

Berbeda halnya jika fungsi yang diemban oleh posyandu ditambahkan seiring dengan penambahan sumber daya sehingga seluruh fungsi tersebut dapat berjalan secara sinergis.

Fungsi Posyandu sebagai tempat penimbangan berat badan bayi ini untuk mengetahui kondisi kesehatan dan juga cakupan gizi yang diperoleh bayi yang bersangkutan.

"Penimbangan berat badan bayi ini sangat penting dilakukan karena indikator gizi yang diperoleh balita dapat diukur dari berat badan," ujarnya. (T.pso-103/R007)

Pewarta :
Editor :
Copyright © ANTARA 2024