Makassar (ANTARA) - Komisi Pemilihan Umum (KPU) memberikan waktu hingga pukul 13.00 Wita bagi masyarakat di Sulawesi Selatan, untuk menyalurkan hak pilihnya pada pilkada serentak, 9 Desember 2020.
Dan kurang lebih dua jam berikutnya, baik lembaga survei berskala nasional hingga lembaga survei lokal yang mendapatkan rekomendasi KPU kabupaten/kota, sudah berlomba-lomba memunculkan hasil perhitungan cepat atau quick count terhadap seluruh pasangan calon masing-masing.
Mulai para kandidat yang bertarung, barisan keluarga, tim pemenangan, partai pendukung hingga masyarakat luas, semuanya bisa melihat secara langsung, siapa saja yang diunggulkan dan sejauh mana selisih kemenangan antara pasangan calon satu dengan yang lain.
Bagi para pasangan calon yang diunggulkan hasil hitung cepat, tentu merupakan sesuatu yang normal, jika kemudian memberikan respon dengan suka cita dan rasa syukur yang begitu tinggi atas sang Pencipta.
Sebaliknya bagi yang hasil surveinya tidak seperti yang diharapkan atau kalah, sepertinya harus lebih bersabar sambil mencoba menerima meski terkadang hal itu memang lebih sulit dilakukan.
Dan Gubernur Sulawesi Selatan HM Abdullah sejak awal sudah menyadari kondisi yang akan terjadi.
Maka dari itu, sebelum pencoblosan, Nurdin Abdullah lebih dulu mengimbau dan mengingatkan kepada seluruh pasangan calon (paslon) yang mengikuti pilkada serentak di 12 kabupaten kota di Sulsel agar tetap bersabar menunggu hasil penetapan dari KPU.
"Kepada seluruh pendukung masing-masing pasangan calon agar nantinya setelah hasil quick count, siapapun yang terpilih melalui quick count tentu kita harus bersabar menunggu hasil penetapan KPU," katanya.
Menurut Nurdin, dianggap sia-sia bila ada pendukung paslon yang ikut melakukan pawai setelah pemilihan. Apalagi saat ini masih dalam masa pandemi COVID-19.
Untuk itu diharapkan jangan sampai terjadi euforia kemenangan yang berlebihan oleh para pendukung dan simpatisan.
Begitu juga bagi pasangan calon bupati wali kota yang belum ditakdirkan menjadi pemenang di pilkada serentak 2020 ini, supaya bisa menahan diri dan menjunjung tinggi nilai-nilai demokrasi.
Adapun bila ada yang ternyata belum puas, maka bisa menempuh jalur hukum yang telah diatur dalam undang-undang.
Selain itu, Nurdin mengingatkan kepada semua agar sama-sama menjaga kesehatan terutama dalam suasana pilkada serentak ini, sebab COVID-19 masih ada berkeliaran di sekitar kita semua.
Pasangan calon bupati dan wakil bupati Kabupaten Maros, Chaidir Syam-Suhartina Bohari yang telah diunggulkan baik dari hasil cepat lembaga survei ataupun perhitungan real dari KPU, mengaku begitu bersyukur.
Pasangan dengan tagline "Hati Kita Keren" ini juga tidak lupa berterima kasih kepada seluruh masyarakat Kabupaten Maros, khususnya yang telah memberikan kepercayaan kepada mereka berdua untuk memimpin daerah itu lima tahun ke depan.
Juru Bicara Hati Kita Keren Chaerul Syahab mengatakan meski unggul namun pihaknya tetap tidak ingin mendahului KPU yang akan melakukan rapat pleno pada 17 Desember 2020.
Pasangan calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Makassar, Danny Pomanto-Fatmawati Rusdi yang diunggulkan lembaga survei, juga memilih hal serupa yakni menunggu hasil resmi dari KPU.
Pasangan dengan tagline 'ADAMA' itu mengatakan secara umum harus real count dari KPU.
Danny Pomanto juga meminta kepada para pendukungnya untuk tidak bereuforia secara berlebihan atas kemenangan yang diraih. "Kita tetap menunggu hasil pleno KPU," katanya.
Hal serupa dilakukan pasangan calon bupati dan wakil bupati Majene, Sulawesi Barat, Andi Achmad Sukri Tammalele-Arismunandar Kalma (AST-Aris) yang sudah dipastikan menang pada pilkada serentak ini, namun tetap menunggu keputusan resmi KPU.
Berdasarkan data website resmi Komisi Pemilihan Umum (KPU) pilkada2020.kpu.go.id, Sabtu (12/12), pasangan calon dengan nomor urut 2 itu dipastikan sebagai pemenang.
AST-Aris pada perhitungan yang sudah 100 persen hari ini, tercatat memperoleh dukungan 56.784 suara atau sebesar 56,2 persen.
Sementara pesaingnya yakni pasangan Patmawati Fahmi-Lukman meraih 44.176 suara atau 43,8 persen.
"Ini masih perhitungan real count yang ada pada portal KPU. Kita tunggu hasil pengumuman resmi pada tanggal 17 Desember 2020," kata Andi Achmad Sukri.
Hal yang sama dilakukan pasangan calon bupati Bulukumba, Andi Muchtar Ali Yusuf – Andi Edy Manaf yang juga tetap fokus mengawal perhitungan suara sambil menunggu kepastian dari KPU.
Ketua Tim Pemenangan HB Patudangi Azis mengatakan pihaknya juga sudah merampungkan perhitungan internal dan hasilnya sudah sesuai yang diharapkan.
"Jumlah pemilih tahun ini mengalami peningkatan dibandingkan lima tahun yang lalu. Tentu kami bersyukur atas kepercayaan masyarakat memilih pasangan Utta-Edy di pilkada Bulukumba," jelasnya.
kembali bersatu
Pasangan calon bupati Bulukumba, Andi Muchtar Ali Yusuf – Andi Edy Manaf, mengajak seluruh lapisan masyarakat kembali bersatu setelah berakhirnya pelaksanaan Pilkada Serentak 2020.
"Dalam pidato kemenangan kemarin, pasangan Utta-Edy menyerukan kepada masyarakat untuk tinggalkan perbedaan dan mengajak paslon menjaga stabilitas keamanan daerah masing-masing," kata Ketua Tim Pemenangan HB Patudangi Azis.
Pasangan Utta-Edy, juga memberikan apresiasi dan ucapan terima kasih kepada seluruh masyarakat atas partisipasinya dalam pilkada tersebut.
Terkhusus kepada masyarakat yang memberikan kepercayaan kepada pasangan Utta-Edy, yang akhirnya diamanatkan sebagai pemenang dalam pilkada serentak 2020.
"Saya berharap dengan selesainya pilkada ini, maka tidak ada lagi perbedaan dan kita kembali ke tempat masing-masing untuk menjalankan aktivitas sehari-hari,"katanya.
Lebih jauh, kata dia, pasangan Utta-Edy juga siap mengakomodir visi misi pasangan calon yang lain dalam program kerjanya jika sesuai dengan visi misi mereka, Gubernur Sulawesi Selatan, termasuk program dari Presiden Joko Widodo.
Sementara pasangan calon bupati dan wakil bupati Kabupaten Maros, Chaidir Syam-Suhartina Bohari juga mengajak seluruh masyarakat di daerah itu untuk kembali berangkulan setelah berakhirnya pilkada serentak 2020.
"Jadi pasangan Chaidir Syam-Suhartina mengajak masyarakat untuk bersatu dan kembali menjalankan aktifitasnya sehari-hari," ujar Jubir Chaerul Shabab.
Pasangan ini juga siap merangkul para pesaingnya di Pilkada Serentak 2020 untuk bersama-sama membangun dan menyejahterakan masyarakat Kabupaten Maros.
Apalagi Chaidir Syam mengapresiasi kerja-kerja seluruh pasangan calon yang memiliki tujuan menyejahterakan masyarakat.
"Dari awal bahkan pada closing statement di debat kemarin, pasangan Chaidir-Suhartina siap merangkul paslon yang ada pascapilkada," kata Chaerul.
Calon Bupati Majene Andi Achmad Sukri Tammalele juga mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan dukungan politik sehingga ia bisa meraih kemenangan dalam pilkada serentak 2020 ini.
Ia juga mengajak seluruh masyarakat Majene untuk tetap menjaga persatuan dan kesatuan sekaligus menghilangkan perbedaan usai pilkada serentak.
Dan kurang lebih dua jam berikutnya, baik lembaga survei berskala nasional hingga lembaga survei lokal yang mendapatkan rekomendasi KPU kabupaten/kota, sudah berlomba-lomba memunculkan hasil perhitungan cepat atau quick count terhadap seluruh pasangan calon masing-masing.
Mulai para kandidat yang bertarung, barisan keluarga, tim pemenangan, partai pendukung hingga masyarakat luas, semuanya bisa melihat secara langsung, siapa saja yang diunggulkan dan sejauh mana selisih kemenangan antara pasangan calon satu dengan yang lain.
Bagi para pasangan calon yang diunggulkan hasil hitung cepat, tentu merupakan sesuatu yang normal, jika kemudian memberikan respon dengan suka cita dan rasa syukur yang begitu tinggi atas sang Pencipta.
Sebaliknya bagi yang hasil surveinya tidak seperti yang diharapkan atau kalah, sepertinya harus lebih bersabar sambil mencoba menerima meski terkadang hal itu memang lebih sulit dilakukan.
Dan Gubernur Sulawesi Selatan HM Abdullah sejak awal sudah menyadari kondisi yang akan terjadi.
Maka dari itu, sebelum pencoblosan, Nurdin Abdullah lebih dulu mengimbau dan mengingatkan kepada seluruh pasangan calon (paslon) yang mengikuti pilkada serentak di 12 kabupaten kota di Sulsel agar tetap bersabar menunggu hasil penetapan dari KPU.
"Kepada seluruh pendukung masing-masing pasangan calon agar nantinya setelah hasil quick count, siapapun yang terpilih melalui quick count tentu kita harus bersabar menunggu hasil penetapan KPU," katanya.
Menurut Nurdin, dianggap sia-sia bila ada pendukung paslon yang ikut melakukan pawai setelah pemilihan. Apalagi saat ini masih dalam masa pandemi COVID-19.
Untuk itu diharapkan jangan sampai terjadi euforia kemenangan yang berlebihan oleh para pendukung dan simpatisan.
Begitu juga bagi pasangan calon bupati wali kota yang belum ditakdirkan menjadi pemenang di pilkada serentak 2020 ini, supaya bisa menahan diri dan menjunjung tinggi nilai-nilai demokrasi.
Adapun bila ada yang ternyata belum puas, maka bisa menempuh jalur hukum yang telah diatur dalam undang-undang.
Selain itu, Nurdin mengingatkan kepada semua agar sama-sama menjaga kesehatan terutama dalam suasana pilkada serentak ini, sebab COVID-19 masih ada berkeliaran di sekitar kita semua.
Pasangan calon bupati dan wakil bupati Kabupaten Maros, Chaidir Syam-Suhartina Bohari yang telah diunggulkan baik dari hasil cepat lembaga survei ataupun perhitungan real dari KPU, mengaku begitu bersyukur.
Pasangan dengan tagline "Hati Kita Keren" ini juga tidak lupa berterima kasih kepada seluruh masyarakat Kabupaten Maros, khususnya yang telah memberikan kepercayaan kepada mereka berdua untuk memimpin daerah itu lima tahun ke depan.
Juru Bicara Hati Kita Keren Chaerul Syahab mengatakan meski unggul namun pihaknya tetap tidak ingin mendahului KPU yang akan melakukan rapat pleno pada 17 Desember 2020.
Pasangan calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Makassar, Danny Pomanto-Fatmawati Rusdi yang diunggulkan lembaga survei, juga memilih hal serupa yakni menunggu hasil resmi dari KPU.
Pasangan dengan tagline 'ADAMA' itu mengatakan secara umum harus real count dari KPU.
Danny Pomanto juga meminta kepada para pendukungnya untuk tidak bereuforia secara berlebihan atas kemenangan yang diraih. "Kita tetap menunggu hasil pleno KPU," katanya.
Hal serupa dilakukan pasangan calon bupati dan wakil bupati Majene, Sulawesi Barat, Andi Achmad Sukri Tammalele-Arismunandar Kalma (AST-Aris) yang sudah dipastikan menang pada pilkada serentak ini, namun tetap menunggu keputusan resmi KPU.
Berdasarkan data website resmi Komisi Pemilihan Umum (KPU) pilkada2020.kpu.go.id, Sabtu (12/12), pasangan calon dengan nomor urut 2 itu dipastikan sebagai pemenang.
AST-Aris pada perhitungan yang sudah 100 persen hari ini, tercatat memperoleh dukungan 56.784 suara atau sebesar 56,2 persen.
Sementara pesaingnya yakni pasangan Patmawati Fahmi-Lukman meraih 44.176 suara atau 43,8 persen.
"Ini masih perhitungan real count yang ada pada portal KPU. Kita tunggu hasil pengumuman resmi pada tanggal 17 Desember 2020," kata Andi Achmad Sukri.
Hal yang sama dilakukan pasangan calon bupati Bulukumba, Andi Muchtar Ali Yusuf – Andi Edy Manaf yang juga tetap fokus mengawal perhitungan suara sambil menunggu kepastian dari KPU.
Ketua Tim Pemenangan HB Patudangi Azis mengatakan pihaknya juga sudah merampungkan perhitungan internal dan hasilnya sudah sesuai yang diharapkan.
"Jumlah pemilih tahun ini mengalami peningkatan dibandingkan lima tahun yang lalu. Tentu kami bersyukur atas kepercayaan masyarakat memilih pasangan Utta-Edy di pilkada Bulukumba," jelasnya.
kembali bersatu
Pasangan calon bupati Bulukumba, Andi Muchtar Ali Yusuf – Andi Edy Manaf, mengajak seluruh lapisan masyarakat kembali bersatu setelah berakhirnya pelaksanaan Pilkada Serentak 2020.
"Dalam pidato kemenangan kemarin, pasangan Utta-Edy menyerukan kepada masyarakat untuk tinggalkan perbedaan dan mengajak paslon menjaga stabilitas keamanan daerah masing-masing," kata Ketua Tim Pemenangan HB Patudangi Azis.
Pasangan Utta-Edy, juga memberikan apresiasi dan ucapan terima kasih kepada seluruh masyarakat atas partisipasinya dalam pilkada tersebut.
Terkhusus kepada masyarakat yang memberikan kepercayaan kepada pasangan Utta-Edy, yang akhirnya diamanatkan sebagai pemenang dalam pilkada serentak 2020.
"Saya berharap dengan selesainya pilkada ini, maka tidak ada lagi perbedaan dan kita kembali ke tempat masing-masing untuk menjalankan aktivitas sehari-hari,"katanya.
Lebih jauh, kata dia, pasangan Utta-Edy juga siap mengakomodir visi misi pasangan calon yang lain dalam program kerjanya jika sesuai dengan visi misi mereka, Gubernur Sulawesi Selatan, termasuk program dari Presiden Joko Widodo.
Sementara pasangan calon bupati dan wakil bupati Kabupaten Maros, Chaidir Syam-Suhartina Bohari juga mengajak seluruh masyarakat di daerah itu untuk kembali berangkulan setelah berakhirnya pilkada serentak 2020.
"Jadi pasangan Chaidir Syam-Suhartina mengajak masyarakat untuk bersatu dan kembali menjalankan aktifitasnya sehari-hari," ujar Jubir Chaerul Shabab.
Pasangan ini juga siap merangkul para pesaingnya di Pilkada Serentak 2020 untuk bersama-sama membangun dan menyejahterakan masyarakat Kabupaten Maros.
Apalagi Chaidir Syam mengapresiasi kerja-kerja seluruh pasangan calon yang memiliki tujuan menyejahterakan masyarakat.
"Dari awal bahkan pada closing statement di debat kemarin, pasangan Chaidir-Suhartina siap merangkul paslon yang ada pascapilkada," kata Chaerul.
Calon Bupati Majene Andi Achmad Sukri Tammalele juga mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan dukungan politik sehingga ia bisa meraih kemenangan dalam pilkada serentak 2020 ini.
Ia juga mengajak seluruh masyarakat Majene untuk tetap menjaga persatuan dan kesatuan sekaligus menghilangkan perbedaan usai pilkada serentak.