Makassar (ANTARA) - Pihak Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Wahidin Sudirohusodo Makasar Provinsi Sulawesi Selatan menambah kapasitas ruangan isolasi dan tempat tidur guna mengantisipasi peningkatan perawatan pasien baru yang terkonfimasi positif COVID-19 di awal tahun 2021.

"Penambahan persiapan ruang isolasi dengan 195 tempat tidur. Tahap pertama akan dioperasionalkan 40 tempat tidur di Paviliun Palem lantai dua, sehingga menjadi 342 tempat tidur dari total keseluruhan 1.023 tempat tidur, " sebut Direktur RSUP Wahidin Sudirohusodo, Dr Khalid Saleh di Makassar, Sabtu.

Selain itu, pihaknya juga telah menyusun rencana aksi apabila terjadi lonjakan kasus COVID-19, apabila seluruh ruang perawatan penuh, mungkin saja akan mendirikan tenda lapangan dengan kapasitas 40 tempat tidur di pelataran parkir Infection Centre Rumkit setempat.

Sedangkan untuk mengantisipasi meningkatnya kebutuhan pemeriksaan RT-PCR, direncanakan melakukan penambahan reagen serta pengaturan kembali sistem laboratorium, baik dari fasilitas maupun SDM nya dikarenakan kebutuhan pemeriksaan RT-PCR juga mengalami peningkatan.

"Di awal Desember jumlah sampel hanya 400-500 sampel per hari, namun pada minggu ke tiga Desember naik menjadi 1.610 sampel per hari," ungkap Khalid dalam siaran persnya.

Sementara untuk pemenuhan sumber daya manusia (SDM) khususnya tenaga kesehatan, Khalid menjelaskan, didukung Tim Penanggulangan COVID-9 yang terdiri tim dokter spesialis, PPDS Pulmonologi dan PPDS spesialis lain, perawat, bidan, farmasi, radiologi, laboratorium, gizi, pemulasaran jenazah, tim ambulace (kru dan sopir) serta CSSD dan laundri.

Namun seiring dengan meningkatnya kebutuhan pelayanan COVID-19 dan terdapat beberapa nakes yang lulus CPNS di tempat lain, termasuk nakes yang terpapar, manajemen akhirnya memutuskan merekrut tenaga harian lepas untuk formasi perawat, bidan dan pranata laboratorium.

Selain penambahan jumlah sarana dan tenaga kesehatan, lanjut dia, langkah-langkah antisipasi yang dilakukan adalah memastikan ketersediaan obat, alat kesehatan (Alkes) dan alat pelindung diri (APD).

"Mengantisipasi lonjakan kasus sedapat mungkin kebutuhan obat, Alkes, serta APD jumlahnya kita lipatgandakan. Ketersediaan obat dan APD sudah direncanakan sampai dengan Maret 2021, jumlahnya 40 persen lebih banyak dari kebutuhan biasanya," paparnya.

"Selain itu, kami tetap menerapkan larangan membesuk, penjaga pasien hanya satu orang dan diharapkan tidak berganti-ganti. Kami selalu sampaikan, setiap orang wajib memenuhi protokol kesehatan untuk mencegah penularan COVID-19," tambahnya.

Berdasarkan data Gugus Tugas percepatan dan penanganan COVID-19 Sulsel, per tanggal 1 Januari 2021, kejadian kasus baru tercatat 550 kasus, dari jumlah 3.090 spesimen yang diperiksa, dengan angka reproduksi (Rt) 1,02.

Jumlah daerah tertinggi masih didominasi Kota Makassar dengan 299 kasus, disusul Kabupaten Bulukumba 67 kasus, Gowa 54 kasus dan Luwu Utara 32 kasus.

Pewarta : M Darwin Fatir
Editor : Anwar Maga
Copyright © ANTARA 2024