Mamuju (ANTARA News) - Berbagai kalangan menyayangkan kebijaksanaan Bupati Mamuju, Sulawesi Barat yang tetap menggunakan kontraktor "rapor merah" untuk proyek yang sumber dananya dari APBD.

Warga Kamansi kecewa karena Bupati tetap memberikan proyek pembangunan pada kontraktor yang realisasi pengerjaannya selama ini tidak berkualitas, kata tokoh masyarakat Mamuju, AM di Mamuju, Kamis.

Dia mencontohkan, pada proyek pembangunan jalan hotmix di Desa Kamansi, Kecamatan Budong-Budong tahun 2008 dikerjakan CV KJ, namun hanya beberapa tahun kondisi jalan yang menghubungkan tiga desa yakni desa Babana, Desa Kire dan Pangayoan sepanjang 16 kilometer rusak berat dan kini wilayah tersebut terancam terisolir.

Meski publik mengatahui bahwa hasil pekerjaan CV KJ tidak maksimal, namun perusahaan lokal asal Mamuju itu tetap saja mendapatkan proyek-proyek di daerah ini.

Anggota DPRD Mamuju tahun 2008 telah memberikan penilaian "rapor merah" kepada CV KJ terkait realisasi proyek jalan hotmix di Kecamatan Budong-Budong.

"Kami juga bingung melihat kebijakan Bupati Mamuju yang tetap memberikan proyek strategis dengan dana miliaran rupiah kepada kontraktor yang memiliki catatan 'rapor merah' dari DPRD Mamuju," ungkapnya.

Ia menjelaskan, saat ini sebanyak tiga desa di Kecamatan Budong-Budong terancam terisolir akibat kondisi jalan rusak berat sepanjang 16 kilometer bagian barat pesisir pantai sebab belum cukup satu tahun pasca penyelasaian pekerjaan, jalan tersebut kembali mengalami kerusakan berat.

Rusaknya jalan yang melewati tiga desa ini mengakibatkan aktivitas ekonomi terhambat, bahkan saat ini pengendara roda dua harus meningkatkan kehati-hatian jika melintasi daerah ini karena seluruh badan jalan hancur, baik di sisi kanan dan kiri dipenuhi lobang sedalam 10-30 centimeter.

Kondisi paling berbahaya apabila pengguna kendaraan melintasi saat cuaca hujan karena dapat dipastikan kubangan lumpur pasti menghadang mereka. (T.KR-ACO/F003)


Pewarta :
Editor :
Copyright © ANTARA 2024