Makassar (ANTARA) - Relawan Tim Medis Universitas Hasanuddin terbantu dengan merapatnya Kapal Rumah Sakit TNI AL, KRI dr Soeharso-990 (SHS-990) dari Komando Armada II di Dermaga Lanal Mamuju, Sulbar, karena bisa mengatasi banyaknya pasien di rumah sakit.

"Pasien dari gunung semakin banyak dan ruangan serba terbatas di rumah sakit. Tapi dengan hadirnya KRI dr Suharso bisa mengurangi pasien di rumah sakit," ujar Koordinator Tim Medis Unhas Prof Dr Idrus Paturusi, Sp.BO melalui keterangan resminya diterima di Makassar, Selasa.

Ia mengatakan rumah sakit daerah di berbagai daerah di Sulbar banyak yang rusak akibat gempa bermagnitudo 6,2 yang mengguncang daerah itu pada Jumat (15/1) dini hari.

Karena kerusakan itu, sejumlah rumah sakit cukup terbatas dalam peralatannya khususnya untuk menangani pasien-pasien gawat.

Apalagi, kata mantan Rektor Unhas Makassar dua periode itu, pasien yang baru dievakuasi oleh tim relawan SAR dari atas gunung maupun tempat lainnya masih terus bertambah di rumah sakit.

Bahkan karena banyaknya pasien yang perlu penanganan cepat itu, beberapa pasien pascaoperasi harus ditempatkan di lorong-lorong maupun lobi rumah sakit.

"Akibatnya, kami menempatkan pasien paska operasi di lobi dan lorong rumah sakit. Alhamdulillah, hari ini rumah sakit terapung KRI Dr Suharso telah merapat dan rencananya sebagian pasien akan kita pindahkan ke kapal," katanya.

Kapal Rumah Sakit TNI AL KRI SHS-990 yang dikomandani Letkol Laut (P) Agus Joko Sulistya menyediakan satu ruang UGD, satu ruang ICU, satu ruang post operasi (RR), tiga ruang bedah (2 steril, 1 non steril), enam ruang poliklinik, 14 ruang penunjang klinik dan dua ruang perawatan dengan kapasitas masing-masing 20 tempat tidur.

Keberadaan KRI SHS-990 tersebut dalam rangka melaksanakan operasi kemanusiaan membantu korban bencana gempa bumi di Sulawesi Barat sesuai dengan arahan dari Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Yudo Margono.

Seluruh jajaran TNI AL beserta pendukungnya seperti KRI dapat mendukung kegiatan dukungan operasional terutama dalam misi kemanusiaan terhadap bencana alam yang sedang terjadi termasuk dalam kegiatan operasi militer selain perang (OMSP).

Pewarta : Muh. Hasanuddin
Editor : Redaktur Makassar
Copyright © ANTARA 2024