Makassar (ANTARA) - Pengamat kebijakan ekonomi dari Lembaga Studi Kebijakan dan Media Publik di Makassar Dr H Hatita mengatakan, stimulus ekonomi Sulawesi Selatan tetap akan terjaga, meskipun Gubernur Sulsel HM Nurdin Abdullah (NA) menjalani proses hukum.

Hal itu dikemukakan Hatita di Makassar, Minggu, menanggapi dampak ekonomi yang dapat ditimbulkan penangkapan gubernur Sulsel oleh Tim Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Menurut dia, ekonomi Sulsel akan berjalan normal apalagi Mendagri telah menunjuk Pelaksana tugas Gubernur pada Andi Sudirman Sulaiman yang sebelumnya adalah Wakil Gubernur Sulsel. Karena itu, kebijakan terkait dengan persoalan ekonomi dan upaya memberikan stimulus untuk pengembangan ekonomi di daerah ini dapat berjalan.

Hal senada dikemukakan Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Makassar DR Ismail Rasulong.

Menurut dia, ditahannya gubernur Sulsel tidak akan mengganggu kondisi perekonomian Sulsel, karena pergerakan ekonomi tidak ditentukan oleh personal tetapi oleh sistem yang sudah terbangun.

"NA ditahan kan tidak berarti pemerintahan tidak berjalan, toh ada wagub yang ditunjuk jadi Plt gubernur akan melanjutkan," katanya.

Karena itu, lanjut dia, semua entitas yang memastikan kegiatan ekonomi lainnya tetap normal saja. Berkaitan dengan hal itu, masyarakat juga diimbau untuk tidak mudah terpancing dengan fanatisme yang dapat menghambat proses hukum oleh lembaga KPK.

Yang jelas, kata Ismail, proses hukum sepenuhnya dipercayakan pada pihak KPK dan masyarakat hendaknya memberikan dukungan moril agar penegakan hukum dapat dilaksanakan di negeri ini.

"Kita tunggu saja hasil akhir dari proses hukum yang dikawal KPK, bersalah atau tidaknya gubernur nanti hasil pengadilan Tipikorlah yang menentukan," katanya. Ilustrasi suasana aktivitas pembangunan infrastruktur di Sulawesi Selatan sebagai bagian dari upaya mendukung roda perekonomian Sulsel. ANTARA Foto/ Suriani Mappong

Pewarta : Suriani Mappong
Editor : Redaktur Makassar
Copyright © ANTARA 2024