Makassar (ANTARA) - Pemerintah Kota Makassar, Provinsi Sulawesi Selatan, terus melakukan upaya menekan laju penyebaran Coronavirus Disease (COVID-19) termasuk mewaspadai penularan varian baru, B117, di masyarakat.

"Saya belum mendapat laporan, tapi saya mencurigai ada beberapa orang terdekat sudah dua kali kena COVID-19, termasuk adik saya. Artinya, saya mencurigai B117 ini barang. Kenapa? mestinya dalam kurun enam bulan masih ada kekebalan, tapi tetap kena, berarti varian baru itu," kata Wali Kota Makassar Moh Ramdhan Pomanto di Makassar, Jumat.

Kendati demikian, dirinya belum bisa menyimpulkan apakah itu B117 atau bukan, karena harus ada pembuktian uji laboratorium. Namun, pemerintah tetap mewaspadai seluruh hal yang berkaitan dengan penanganan virus corona.

"Tapi bukan saya yang ini (simpulkan, red.) harus hasil penelitian yang sampaikan, tapi kalau orang sudah kena dua kali, tentunya tidak mudah," tutur pria yang akrab disapa Danny Pomanto itu.

Dari berbagai informasi dan referensi yang Danny ketahui, varian B117 memiliki kemampuan penularan yang lebih tinggi. Hal itu berdasarkan hasil penelitian yang dilansir beberapa waktu lalu.

"Kalau kita lihat perbedaannya, COVID-19, bila satu orang kena dan yang terakhirnya akan menjangkiti sembilan orang. Di saat yang sama B117 itu, satu orang bisa menjangkiti 25 orang. Artinya, daya tularnya hampir tiga kali lipat," ungkap wali kota yang kembali terpilih dalam pemilu lalu itu.

Untuk itu, dimasa awal kepemimpinannya bersama Wakil Wali Kota Fatmawati Rusdi Masse, langsung meluncurkan program Makassar Recover, sebagai inovasi baru penanganan COVID-19 dengan harapan bisa lebih efektif dari program sebelumnya.

"Upaya penanganan telah kami disiapkan. Program Makassar Recover itu dengan membuat gerakan masif di seluruh rumah. Itu adalah bagian dari proteksi dan antisipasi COVID-19 dan B117. Kita sudah punya prosedur untuk itu, insyaallah kita laksanakan bulan depan, " paparnya

Sejauh ini, dari informasi yang berkembang, mutasi virus corona terus terdeteksi di beberapa negara, sejak awalnya muncul di Wuhan, China pada akhir 2019. Sejumlah varian corona ditemukan seperti B117 di Inggris, B1351 di Afrika Selatan, serta P1 di Brazil.

Pewarta : M Darwin Fatir
Editor : Redaktur Makassar
Copyright © ANTARA 2024