"Insya Allah apa yang telah dilakukan BSB bekerja sama dengan Baitul Maal Muamalat (BBM) membangun sumur bor dan MCK untuk memenuhi kebutuhan masyarakat akan menjadi amal jariyah," kata Asrorun pada peresmian bantuan MCK dan sarana sanitasi untuk Desa Botteng Utara Kabupaten Mamuju, Sulbar secara virtual, Selasa.
Dia mengatakan, hak dasar akan air bersih itu tidak dapat dipungkiri, karena semua orang membutuhkan air untuk kelangsungan hidupnya.
Sementara pada saat kejadian yang di luar kendali manusia, seperti bencana alam gempa, sarana air bersih sulit diperoleh, sehingga kehadiran BSB dan BMM sangat terasa manfaatnya.
Menurut Asrorun yang juga pengurus Majelis Ulama Indonesia (MUI) ini juga telah ada fatwa MUI untuk pemanfaatan zakat secara optimal untuk umara' (masyarakat), masjid dan juga untuk memenuhi hak dasar seperti penyediaan air bersih.
Sementara itu, Direktur Utama Bank Syariah Bukopin (BSB) Dery Januar mengatakan, fasilitas MCK dan sanitasi menjadi kebutuhan utama bagi warga, sehingga pihaknya tergerak untuk membantu pengadaan kebutuhan dasar di Desa Botteng.
Sebelumnya warga di Desa Botteng Kecamatan Simboro Kabupaten Mamuju harus berjalan sejauh sekitar dua kilometer untuk mendapatkan air di sungai.
Hal itu diakui salah seorang warga Desa Botteng, Sutiani. Dia mengatakan, untuk kebutuhan mandi, cuci dan kakus (MCK) harus menempuh perjalanan sejauh dua km untuk sampai ke sungai.
"Itu pun airnya terbatas pada musim kemarau dan musim hujan airnya keruh. Namun dengan adanya sumur bos dan bantuan sarana MCK, kami tidak perlu jauh lagi mencari air," katanya.
Pada peresmian MCK dan sarana sanitasi secara virtual itu, Bupati Mamuju Hj Sitti Sutinah Suhardi menyampaikan apresiasinya pada pihak BSB dan BMM yang telah meringankan beban warganya untuk mendapatkan air bersih dan sarana MCK.
Bank Syariah Bukopin bersama Baitulmaal Muamalat (BMM) memberikan bantuan fasilitas Mandi Cuci Kakus (MCK) dan sarana sanitasi untuk korban gempa di Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat.
"Fasilitas MCK dan sanitasi menjadi kebutuhan utama bagi warga, sehingga kami tergerak untuk membantu pengadaan kebutuhan dasar ini," kata Direktur Utama Bank Syariah Bukopin, Dery Januar pada peresmian fasilitas MCK dan sanitasi untuk warga korban bencana Sulbar secara virtual, Selasa.
Pada saat bencana gempa 15 Januari 2021 lalu, telah menelan korban jiwa dan menyebabkan kerusakan sejumlah fasilitas publik dan rumah milik warga setempat.
Tak hanya rumah tinggal, tempat ibadah, bangunan kantor dan fasilitas umum lainnya, namun juga terputusnya saluran air bersih. Padahal, air merupakan salah satu kebutuhan utama yang digunakan untuk aktivitas masyarakat sehari-hari seperti memasak hingga mandi, cuci, dan kakus (MCK) dan berdampak besar pada kesehatan masyarakat, khususnya yang tinggal di pengungsian.
Mencermati fenomena tersebut, Januar mengatakan, pihaknya BSB dan BMM memberikan fasilitas sanitasi yang iharapkan dapat dimanfaatkan seluas-luasnya untuk kepentingan bersama di sekitar Desa Botteng Utara, Kecamatan Simboro, Kabupaten Mamuju, Sulbar.
"Karena itu, pada hari ini BSB dan BMM bersama masyarakat setempat bersama-sama meresmikan MCK dan air bersih secara daring," kata Januar.
Sementara itu, Bupati Mamuju Hj Siti Sutinah Suhardi pada pertemuan virtual itu menyampaikan apresiasinya atas bantuan yang diberikan kepada warganya.
"Terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Laznas BMM dan Bank Syariah Bukopin atas bantuannya berupa MCK dan fasilitas air bersih di Desa Botteng Utara. Semoga bantuan untuk para korban gempa bisa bermanfaat dan mendapatkan keberkahan dari Allah SWT,” katanya.
Pada kesempatan yang sama, Direktur Eksekutif BMM, Novi Wardi mengimbuhkan, fasilitas MCK dan pipanisasi air bersih sepanjang 500 meter telah dibangun dan dipergunakan oleh masyarakat yang tinggal di pengungsian.
Pembangunan fasilitas MCK dan air bersih juga dilakukan secara gotong royong antara relawan BMM Rescue dan warga di pengungsian. Penggunaan fasilitas MCK dan air bersih juga tak terbatas selama masa tanggap darurat saja, namun dapat dipergunakan dalam jangka panjang oleh masyarakat sekitar.
Menanggapi adanya bantuan tersebut, salah seorang warga Desa Botteng Utara, Kabupaten Mamuju, Sutiani mengatakan, kini kebutuhan air bersih dan sarana MCK sudah mudah dijangkau. Sebelumnya harus berjalan kaki atau naik sepeda motor sejauh dua kilometer lebih untuk mendapatkan air dari sungai.