Makassar (ANTARA News) - Sejumlah arsip pemerintahan dari beberapa kabupaten di Sulawesi Selatan (Sulsel), hingga kini masih tersimpan dengan baik di Badan Arsip dan Perpustakaan Daerah (BAPD).
Kepala BAPD Sulsel, Ama Saing, di Makassar, Selasa, mengatakan, arsip pemerintahan tertua seperti yang berasal dari Kabupaten Selayar, Luwu, dan beberapa daerah lainnya masih tersimpan baik.
"Arsip pemerintahan dari Kabupaten Selayar tersebut sudah dibuat sejak tahun 1823. Ada pula arsip yang sudah dibuat pada tahun 1866," ucapnya.
Sedangkan arsip pemerintahan dari Luwu berusia lebih tua lagi yaitu tiga abad dan dibuat pada abad ke-17 yang juga merupakan arsip lontara pada zaman Kerajaan Luwu.
Ia menambahkan, arsip pemerintah dari Kerajaan Luwu tersebut ditulis dalam huruf lontara kuno dan bahannya berasal dari kulit pohon.
Arsip-arsip tersebut, kata dia, selain berisi tentang sistem pemerintahan kerajaan juga berisi sistem pemerintahan yang berlaku pada masa penjajahan Belanda.
"Hingga saat ini arsip-arsip pemerintahan tersebut masih banyak digunakan untuk kepentingan penelitian dan penambahan referensi, baik dalam bidang pemerintahan itu sendiri, sosial, antropologi maupun sejarah," jelasnya.
Penelitian ini, lanjutnya, tidak hanya dilakukan oleh peneliti dari dalam negeri, melainkan juga dari luar negeri.
Menurut dia, saat ini masih terdapat banyak arsip pemerintahan daerah yang sudah berusia tua yang tersebar di berbagai daerah dan disimpan di badan arsip di beberapa kabupaten.
"Kami masih akan berupaya untuk menelusuri keberadaan arsip-arsip tertua dari daerah ini dan sekaligus berkoordinasi dengan badan arsip di seluruh kabupaten," tuturnya.(T.KR-HK/E001)
Kepala BAPD Sulsel, Ama Saing, di Makassar, Selasa, mengatakan, arsip pemerintahan tertua seperti yang berasal dari Kabupaten Selayar, Luwu, dan beberapa daerah lainnya masih tersimpan baik.
"Arsip pemerintahan dari Kabupaten Selayar tersebut sudah dibuat sejak tahun 1823. Ada pula arsip yang sudah dibuat pada tahun 1866," ucapnya.
Sedangkan arsip pemerintahan dari Luwu berusia lebih tua lagi yaitu tiga abad dan dibuat pada abad ke-17 yang juga merupakan arsip lontara pada zaman Kerajaan Luwu.
Ia menambahkan, arsip pemerintah dari Kerajaan Luwu tersebut ditulis dalam huruf lontara kuno dan bahannya berasal dari kulit pohon.
Arsip-arsip tersebut, kata dia, selain berisi tentang sistem pemerintahan kerajaan juga berisi sistem pemerintahan yang berlaku pada masa penjajahan Belanda.
"Hingga saat ini arsip-arsip pemerintahan tersebut masih banyak digunakan untuk kepentingan penelitian dan penambahan referensi, baik dalam bidang pemerintahan itu sendiri, sosial, antropologi maupun sejarah," jelasnya.
Penelitian ini, lanjutnya, tidak hanya dilakukan oleh peneliti dari dalam negeri, melainkan juga dari luar negeri.
Menurut dia, saat ini masih terdapat banyak arsip pemerintahan daerah yang sudah berusia tua yang tersebar di berbagai daerah dan disimpan di badan arsip di beberapa kabupaten.
"Kami masih akan berupaya untuk menelusuri keberadaan arsip-arsip tertua dari daerah ini dan sekaligus berkoordinasi dengan badan arsip di seluruh kabupaten," tuturnya.(T.KR-HK/E001)