Makassar (ANTARA) - Balai Taman Nasional Bantimurung Bulusaraung (Babul) mengembangkan fasilitas wisata di kawasan Pattunuang yang berpotensi menjadi primadona wisata baru di Sulawesi Selatan.

"Kawasan wisata baru ini menawarkan keindahan dan ekosistem kawasan karst yang unik dan langka, disertai dengan keanekaragaman hayati," kata Kepala Balai Taman Nasional Babul Yusak Mangetan di Kabupaten Maros, Sulsel, Rabu.

Menurut dia, kawasan wisata Pattunuang memiliki panorama karst berpadu sungai yang mengalir sepanjang tahun, sehingga suasana dan hawanya sejuk akan menjadi magnet untuk dikunjungi.

Berkaitan dengan hal tersebut, lanjut dia, Balai Taman Nasional Babul telah melakukan pengembangan fasilitas wisata di Kawasan Wisata Pattunuang secara besar-besaran mulai 2018 hingga 2020.

Yusak mengatakan langkah itu untuk meningkatkan pemasukan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitarnya.

Fasilitas wisata yang telah dikembangkan adalah Sanctuary Tarsius Fuscus, Via Ferrata, Sky Camp, dan Sky Walk.

"Selain itu, juga dibangun jembatan gantung menuju Via Ferrata, termasuk membenahi area perkemahan di Bisseang Labboro," katanya.

Kawasan Pattunuang juga menyiapkan beragam spot foto yang memungkinkan pengunjung berswafoto di Biseang labboro Suspension Bridge, termasuk di jalan trail di sisi Sungai Pattunuang berlatar kawasan karst, juga tak kalah menariknya.

Pengembangan kawasan wisata ini telah mendapatkan apresiasi dari Direktur Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem KLHK, Wiratno yang menyatakan salut terhadap kinerja Balai Taman Nasional Babulnyang karena mampu mengembangkan kawasan wisatanya melalui intervensi pembiayaan yang berasal dari Surat Berharga Syariah Negara (SBSN). Suasana kawasan Pattunuang yang fasilitasnya telah dikembangkan oleh Balai Taman Nasional Bantimurung Bulusaraung di Kabupaten Maros, Sulsel. ANTARA Foto / Suriani Mappong

Pewarta : Suriani Mappong
Editor : Redaktur Makassar
Copyright © ANTARA 2024