Mamuju (ANTARA News) - Menteri Koperasi dan UKM Syarifuddin Hasan memberikan bantuan secara simbolis bagi sejumlah koperasi dan pelaku usaha di Sulawesi Barat, dengan jumlah bantuan berkisar Rp5,9 miliar.
Dalam kesempatan itu, Syarifuddin Hasan saat berada di Mamuju, Jumat mengemukakan, penguatan modal yang diberikan para pengelola koperasi maupun pelaku usaha itu diharapkan bisa mendukung kegiatan usahanya dalam rangka mencapai perbaikan perekonomian di daerah maupun secara nasional.
"Bantuan yang diberikan ini tentu kami harapkan bisa dikelola secara profesional sehingga bermanfaat bagi anggota koperasi,"kata dia.
Dikatakannya, besar kecilnya bantuan yang diberikan pemerintah tidak akan cukup apabila tidak dibarengi pengelolaan manajmen yang baik pula.
"Keberadaan koperasi sangat membantu para pelaku usaha. Karenanya, koperasi harus mampu membuktikan diri sebagai jembatan atau solusi bagi peningkatan usaha bagi anggotanya,"jelasnya.
Ia mengemukakan, ketangguhan koperasi telah terbukti mampu menahan badai krisis moneter baik yang terjadi di tahun 1997 mapun krisis global dunia yang terjadi di tahun 2008 silam.
Krisi global dunia tahun 2008, kata dia, telah melumpuhkan perekonomian dunia, namun saat itu Indonesia tidak terlalu merasakan dampak krisis tersebut dan bahkan angka pertumbuhan ekonomi mampu di atas 4 persen lebih.
"Dampak krisis ekonomi global yang terhadi itu hanya dirasakan negara-negara eropa dan sebahagian di kawasan asia. Tetapi, sekali lagi kondisi Indonesia tetap berjalan normal meski pun ada beberapa sektor yang terkena imbas krisis global tersebut,"paparnya.
Karena itu, pemerintah akan terus mendorong perkembangan dunia koperasi di tanah air bahkan ada pemikiran akan dilakukan pembinaan koperasi sesuai dengan potensi masing-masing daerah.
Sebelumnya, Kepala dians Koperasi UKM, perindustrian dan perdagangan, Darwin Yusuf mengemukakan, bantuan secara simbolis oleh Menkop ini telah membantu sedikitnya 17 koperasi wanita, empat pelaku usaha pemuda, dan bantuan pembangunan tiga unit pasar.
Selain itu, kata dia, bantuan yang disalurkan tersebut juga diberikan kepada koperasi pondok pesantren dengan besar bantuan berkitar Rp10 juta. (T.KR-ACO/P004)
Dalam kesempatan itu, Syarifuddin Hasan saat berada di Mamuju, Jumat mengemukakan, penguatan modal yang diberikan para pengelola koperasi maupun pelaku usaha itu diharapkan bisa mendukung kegiatan usahanya dalam rangka mencapai perbaikan perekonomian di daerah maupun secara nasional.
"Bantuan yang diberikan ini tentu kami harapkan bisa dikelola secara profesional sehingga bermanfaat bagi anggota koperasi,"kata dia.
Dikatakannya, besar kecilnya bantuan yang diberikan pemerintah tidak akan cukup apabila tidak dibarengi pengelolaan manajmen yang baik pula.
"Keberadaan koperasi sangat membantu para pelaku usaha. Karenanya, koperasi harus mampu membuktikan diri sebagai jembatan atau solusi bagi peningkatan usaha bagi anggotanya,"jelasnya.
Ia mengemukakan, ketangguhan koperasi telah terbukti mampu menahan badai krisis moneter baik yang terjadi di tahun 1997 mapun krisis global dunia yang terjadi di tahun 2008 silam.
Krisi global dunia tahun 2008, kata dia, telah melumpuhkan perekonomian dunia, namun saat itu Indonesia tidak terlalu merasakan dampak krisis tersebut dan bahkan angka pertumbuhan ekonomi mampu di atas 4 persen lebih.
"Dampak krisis ekonomi global yang terhadi itu hanya dirasakan negara-negara eropa dan sebahagian di kawasan asia. Tetapi, sekali lagi kondisi Indonesia tetap berjalan normal meski pun ada beberapa sektor yang terkena imbas krisis global tersebut,"paparnya.
Karena itu, pemerintah akan terus mendorong perkembangan dunia koperasi di tanah air bahkan ada pemikiran akan dilakukan pembinaan koperasi sesuai dengan potensi masing-masing daerah.
Sebelumnya, Kepala dians Koperasi UKM, perindustrian dan perdagangan, Darwin Yusuf mengemukakan, bantuan secara simbolis oleh Menkop ini telah membantu sedikitnya 17 koperasi wanita, empat pelaku usaha pemuda, dan bantuan pembangunan tiga unit pasar.
Selain itu, kata dia, bantuan yang disalurkan tersebut juga diberikan kepada koperasi pondok pesantren dengan besar bantuan berkitar Rp10 juta. (T.KR-ACO/P004)