Mamuju (ANTARA News) - Pengurus Kamar Dagang Indonesia Daerah Provinsi Sulawesi Barat, periode 2010-2015 akhirnya dikukuhkan oleh wakil Ketua Kadin Pusat, Anindya Bakrie yang dilaksanakan di Ballroom Hotel D Maleo, Mamuju, Sabtu.

Pengukuhan pengurus Kadinda Sulbar dihadiri langsung, Menteri Koperasi dan UKM, Syarifuddin Hasan, Deputi Menko ekuin, Edy Putra Irawadi, guru besar UI, Budi santoso dan pengamatan ekonomi nasional, Afliani dan beberapa pejabat tingkat pemprov Sulbar serta para bupati dari lima kabupaten yang ada di Sulbar.

Dalam kesempatan itu, Anindiya Bakri mengemukakan, dilantiknya pengurus Kadin Sulbar diharapkan menjadi lokomotif penggerak pemuda di daerah ini.

"Kadinda Sulbar harus meningkatkan komunikasi dengan pemerintah di daerah sehingga pelaksanaan pembangunan di Sulbar semakin membaik,"kata dia.

Ia mengatakan, daerah ini akan semakin maju apabila ditunjang perkembangan dunia usaha yang baik.

Daerah akan maju jika dunia usaha mengalami perkembangan yang baik. Karena peran dunia usaha akan mampu membantu roda pelaksanaan pembangunan di daerah.

Sementara itu, Ketua Kadinda Sulbar, Harri Warganegara, percepatan pembangunan di Sulbar dibawa nahkoda gubernur Sulbar, Anwar Adnan saleh, telah memberikan kemajuan yang sangat luar biasa.

"Kemajuan pembangunan yang dilakukan pemerintahan di Sulbar bukan pujian dari kita sendiri, namun berbagai pujian dari berbagai pihak mulai pemerintah pusat dan bahkan pengamat ekonomi nasional sekalipun telah memberikan pujian yang sama,"
kata Harri.

Ini menunjukkan, kata dia, capaian pelaksanaan pembangunan di provinsi terbungsu itu mengalami perkembangan yang begitu pesat sehingga daerah ini mampu meraih prestasi pertumbuhan ekonomi yang signifikan sebesar 15,1 persen pada triwulan II tahun 2010.

"Capaian pertumbuhan ekonomi itu diluar akal pikiran manusia secara sehat karena negara manapun tak ada yang mampu meraih pertumbuhan hingga 15,1 persen.

Meski demikian, kata Harri, pertumbuhan ekonomi di Sulbar yang sangat signifikan itu juga menjadi ancaman bagi Sulbar apabila tidak mampu menyiapkan strategi yang baik dalam rangka mempertahankan capaian ekonomi yang ada di provinsi termuda ini.

"Apabila generasi muda, stakholder tidak siap menghadapi pertumbuhan ekonomi maka itu akan menjadi ancaman bagi perekonomian di daerah,"jelasnya.

Harri mengemukakan, pertumbuhan ekonomi tidak ada artinya jika hanya terjadi di Mamuju namun, pertumbuhan ekonomi itu harus dirasakan di semua rakyat Sulbar yang tersebar di lima kabupaten diantaranya, Mamuju, Majene, Polman, Mamasa dan Mamuju Utara.

"Masyarakat di pelosok daerah harus merasakan dampak positif perbaikan ekonomi yang baik. Dengan kondisi infrastruktur jalan yang ada saat ini maka daerah harus mampu mengimbangi arus globalisasi saat ini,"katanya.

Ia mengatakan, Kadin menghendaki pemanfaatan kekayaan alam tidak harus dikuasi oleh asing, namun potensi daerah itu harus dimanfaatkan oleh masyarakatnya sendiri.

Untuk itu, pengusaha lokal harus mempersiapkan diri agar kelak tidak menjadi penontong dinegerinya sendiri, akan tetapi harus memiliki peran dalam mengawal pelaksanaan pembangunan di daerah. (T.KR-ACO/A033) 

Pewarta :
Editor :
Copyright © ANTARA 2024