Makassar (ANTARA) - Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) bersama Pemerintah Kota (Pemkot) Makassar bersepakat untuk saling bekerja sama melakukan penanggulangan terorisme termasuk paham radikalisme dengan melibatkan semua unsur terkait. 

"Kita ingin terus bersama-sama, bersinergi, berkolaborasi meningkatkan kewaspadaan adanya potensi ancaman terorisme. Tentu berkaitan juga dengan peristiwa yang terjadi dua hari lalu di depan Gereja Katedral Kota Makassar," kata Kepala BNPT Komjen Pol Boy Rafli di Makassar, Sulawesi Selatan, Selasa. 

Perwira tinggi Polri ini mengatakan pertemuan dengan jajaran Pemerintah Kota bersama pemuka agama, tokoh masyarakat, dan organisasi masyarakat, sebagai bagian dari koordinasi serta kerja sama guna memerangi terorisme termasuk ajaran radikalisme. 

Hal ini mengingat pemuda sangat rentan terpapar ideologi sesat berpaham radikalisme, termasuk para pelaku teror yang diketahui berusia muda, hingga mau melakukan hal yang tidak terpuji tersebut, mengorbankan dirinya menghilangkan nyawa orang tidak bersalah menjadi korban. 

"Kita menginginkan, jangan lagi ada anak muda kita, harus terjebak dalam pemikiran yang mengarah pada radikal terorisme. Jadi, ini adalah pengaruh dari propaganda jaringan teroris internasional, yang juga mempengaruhi dari sebagian anak muda kita," ujarnya. 

Dengan kondisi seperti itu, kata mantan Kapolda Papua ini, pihaknya ikut prihatin, sehingga perlu bersama-sama bergandengan tangan, agar kiranya generasi muda ke depan adalah generasi yang tentu mencintai bangsa dan negaranya. 

Karena itulah, ideologi bangsa Indonesia, ideologi negara Pancasila, yang cinta dengan kemanusiaan, keadilan, cinta dengan persaudaraan. Pihaknya berharap pertemuan ini, menjadi kewajiban bersama, tidak bisa hanya dilaksanakan unsur pemerintah saja, tapi tokoh agama, tokoh masyarakat, tokoh adat. Sebab, merekalah yang berinteraksi langsung ke masyarakat. 

"Untuk itu kita jaga, kita pelihara. Sehingga, anak muda kita berkembang, menjadi anak muda  cinta kepada bangsanya, cinta kepada negaranya. Kelak mereka jadi pemimpin bangsa ini, kita harus mempersiapkan generasi muda kita dalam kontes seperti itu," tambahnya. 

  Suasana pertemuan silaturahmi kebangsaan dihadiri sejumlah tokoh agama, tokoh pemuda dan Ormas di kediaman pribadi wali kota setempat, jalan Amirullah, Kota Makassar, Sulawesi Selatan, Selasa (23/3/2021). FOTO/HO/Humas Pemkot Makassar.

Sementara Wali Kota Makassar Moh Ramdhan Pomanto pada kesempatan itu mengemukakan apa yang disampaikan Kepala BNPT, tentu menjadi masukan. Oleh karena itu Pemkot Makassar segera bertindak cepat  untuk melakukan langkah-langkah antisipasi kejadian serupa. 

"Setiap pelaku teroris pasti punya rumah, punya RT, RW. Berarti langkah cepat kita mengaktifkan peran pengawasan di tingkat RT dan RW, karena kita punya program soal itu. Kita juga akan lapis Bassi Barania (tim pengamanan sipil) termasuk memberdayakan influencer untuk memberikan edukasi dan sosialisasi," katanya. 

Pria akrab disapa Danny Pomanto ini mengatakan pelaku teror itu tentu punya orang tua. Maka, upaya dilakukan Pemkot menjalankan pembinaan dari anak-anak sampai remaja, melalui program Jagai Anak ta', smart milenial dan sosial mitigasi. Program ini bertujuan, mencegah jangan sampai anak-anak terlantar hingga terpapar paham radikalisme. 

Setiap orang tentu punya agama, maka langkah pendekatan melalui penguatan keimanan umat, agar generasi muda terhindar dari paham radikalisme. Pihaknya pun meminta bimbingan BNPT agar semua bisa berjalan beriringan. 

"Kita punya program Makassar Recover. Kami akan mendeteksi masalah kesehatan, ekonomi, sosial, pada seluruh rumah. Ini momen bagus, sekaligus kita grand sensus, termasuk sensus potensi kerawanan," katanya. 

"Seperti kita tahu, teroris punya alamat, makanya dari situlah kami mendatangi semua, alamat-alamat ada di Kota Makassar, sekaligus memeriksa semua masyarakat kota dalam rangka COVID-19. Nah, momen ini kita pakai sebagai bagian mendeteksi awal, " tambahnya. 

Pertemuan silaturahmi kebangsaan tersebut digelar di kediaman pribadi wali kota setempat, jalan Amirullah Makassar. Selain Kepala BNPT, Wali Kota Makassar, juga dihadiri sejumlah tokoh dari Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Perwakilan FKPT, pimpinan Ormas Keagamaan, tokoh muda dan perwakilan tokoh perempuan.

Pewarta : M Darwin Fatir
Editor : Anwar Maga
Copyright © ANTARA 2024