Ternate (ANTARA News) - Gubernur Maluku Utara (Malut) Thaib Armaiyn, menyayangkan terjadinya aksi penyegelan terhadap kantor PT Weda Bay Nikel (WBN) di Kabupaten Halmahera Tengah (Halteng) oleh massa dari Aliansi Peduli Lingkar Tambang (APLT).

Aksi tersebut akan merusak citra investasi di Malut, kata Gubernur melalui Karo Humas dan Protokoler Pemprov Malut Abubakar Abdullah di Ternate, Selasa.

Oleh karena itu, kata Abubakar, Gubernur meminta kepada manajemen perusahaan yang akan mengolah tambang di Weda tersebut dan APLT Halteng harus segera mencari solusi terbaik yang dapat diterima kedua belah pihak.

Abubakar mengatakan, Gubernur berpendapat, perusahan tambang memang harus memperhatikan kepentingan dan hak-hak masyarakat di sekitar tambang, tapi masyarakat juga harus bertindak secara bijak dalam memperjuangkan kepentingannya itu.

Masyarakat tidak boleh melakukan aksi anarkis dalam memperjuangkan kepentingan dan haknya pada perusahan tambang, karena hal itu, akan merugikan investasi di Malut, kata Abubakar mengutip pernyataan Gubernur Thaib Armaiyn.

Sementara itu, Kepala Perwakilan WBN di Ternate, Hamzah ketika dihubungi mengatakan, aksi massa dari APLT tersebut memaksa perusahan harus mengevakuasi seluruh karyawannya di Weda ke Ternate.

"Hari ini, puluhan karyawan PT WBN di Weda telah dievakuasi ke Ternate menggunakan pesawat Merpati. Mereka untuk sementara ditampung di Ternate sambil menunggu perkembangan di Weda," katanya.

Hamzah belum menjelaskan penyebab terjadinya aksi penyegelan tersebut, namun informasi yang diperoleh sejumlah pihak di Weda menyebutkan, aksi itu dipicu oleh adanya tindakan PHK terhadap sejumlah karyawan oleh manajemen PT WBN. (T.KR-AF/L002)



Pewarta :
Editor :
Copyright © ANTARA 2024