Makassar (ANTARA) - Harga beras premium di Sulawesi Selatan bergerak turun dari harga Rp11.535 per kilogram pada pekan lalu dan kini tercatat Rp11.426 per kilogram dari pantauan Sistem Pemantauan Pasar dan Kebutuhan Pokok (SP2KP).

"Data SP2KP Kementerian Perdagangan itu sesuai dengan kondisi di lapangan dan ini juga sinksron dengan sistem informasi perdagangan di Sulsel," kata Kepala Biro Perekonomian dan Administrasi Pembangunan Setda Pemprov Sulsel, Since Erna Lamba di Makassar, Sabtu.

Menurut dia, harga sembako yang fluktuatif itu cenderung meningkat pada saat jelang bulan suci Ramadhan ataupun hari raya Idul Fitri. Namun khusus harga beras, masih cenderung relatif stabil, karena adanya serapan pasokan dari hasil panen periode Maret-April 2021.

Apalagi saat ini, lanjut dia, sebagian besar sentra produksi beras di Sulsel sudah panen, bahkan sebentar lagi memasuki musim tanam kembali.

Hal itu dibenarkan salah seorang penjual beras H Rahman di Pasar Terong, Makassar.

Dia mengatakan, lonjakan harga beras cukup terasa pada awal-awal pandemi COVID-19 pada 2020 Maret 2020, namun pada periode yang sama pada 2021, harga beras premium saat ini masih relatif stabil, bahkan turun dibandingkan pekan lalu.

"Harga beras premium rata-rata yang dijual di pasar seharga Rp11.500 per kilogram, sebelumnya Rp12.000 per kg," katanya.

Hal senada dikemukakan pedagang campuran lainnya di Pasar Pannampu, Makassar Hj Subaedah.

Dia mengatakan, harga beras masih cenderung stabil dibandingkan sembako lainnya seperti harga telur ayam ras dan gula pasir.

Kedua komoditas tersebut, lanjut dia, harganya selalu melonjak menjelang Ramadhan. Karena itu, pasar-pasar tradisional selalu menjadi langgan kunjungan petugas SP2KPS dan Tim Ketahanan Pangan di Makassar.

Pewarta : Suriani Mappong
Editor : Redaktur Makassar
Copyright © ANTARA 2024