Makassar (ANTARA) - Kementerian Agama telah meminta seluruh daerah kabupaten/kota untuk ikut melakukan vaksinasi bagi para calon jamaah haji (CJH) sebagai salah satu wujud persiapan ibadah haji tahun 2021 di masa pandemi COVID-19.

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Provinsi Sulsel dr Nurul di Makassar, Senin membenarkan hal tersebut bahwa telah ada kebijakan dari pusat terkait vaksinasi khusus urusan jamaah haji.

"Tetapi kalau Kementerian Kesehatan itu fokus guru dan lansia. Jika ada di antara jamaah itu guru dan lansia atau orang-orang yang punya faktor resiko yang menjadi indikasi untuk divaksin, yah itu diperbolehkan, tetapi kan rata-rata jamaah haji memenuhi syarat karena ada yang masuk di usia lansia," urainya.

Maka terkait pelaksanaan vaksinasi CJH di setiap kabupaten/kota di Sulawesi Selatan, pihak Dinkes Sulsel telah mengatur skema vaksinasi sesuai kecukupan vaksin yang tersedia, dengan catatan vaksinasi pada guru dan lansia paling utama.

"Ada surat untuk diminta bantuan vaksinasi, artinya juga tergantung kecukupan vaksin, jadi rata rata kabupten/kota juga mengakomodir itu," tambah Nurul.

Sementara Kabid Penyelenggaraan Umroh dan Haji Kanwil Kementerian Agama Sulsel Ali Yafid menjelaskan pada awalnya Kementerian Kesehatan hanya menginstruksikan suntik vaksin bagi CJH lansia, tetapi sebagai bentuk persiapan untuk penyelenggaraan ibadah haji maka diinstruksikan lagi bahwa jamaah haji non lansia juga harus dikomunikasikan dengan Dinas Kesehatan untuk divaksin.

Meskipun diakui Ali Hafid bahwa belum ada kepastian terkait pemberangkatan haji tahun ini, apalagi soal penentuan kuota haji jika diperbolehkan oleh Pemerintah Arab Saudi. Namun demikian, persiapan secara maksimal harus tetap dilakukan untuk menyambut kebijakan terbaik yang akan diambil dalam melaksanakan musim haji 2021.

"Memang belum ada kepastian, cuma kita hanya bisa menunggu dan tetap menjalankan fungsi kita untuk persiapan penyelenggaraan ibadah haji. Jadi atau tidak jadi, kita tetap siap," katanya.

Kanwil Kemenag Sulsel mencatat total CJH yang sempat tertunda keberangkatannya pada tahun 2020 akibat virus corona sebanyak 7.272 orang, sementara CJH melalui embarkasi Hasanuddin sekitar 15.000 jamaah untuk delapan provinsi. CJH ini didominasi oleh para lansia.

Kabupaten dengan jumlah CJH terbanyak yakni Kota Makassar, kemudian Kabupaten Bone, Gowa lalu Bulukumba.

Saat ini, menurut Ali, persiapan pasport para CJH Sulsel sudah hampir selesai dan mulai menyiapkan penggantian jamaah yang meninggal atau sakit menahun dan harus digantikan keluarganya.

Pewarta : Nur Suhra Wardyah
Editor : Anwar Maga
Copyright © ANTARA 2024