Mamuju (ANTARA News) - Rendahnya sumber daya manusia yang dimiliki Provinsi Sulawesi Barat dianggap menjadi salah satu penghambat dilaksanakannya program wirausaha (entrepreneurship) yang dicanangkan pemerintah pusat di Provinsi Sulawesi Barat.

Ketua Kamar Dagang dan Industri Provinsi Sulbar, Harri Warganegara, di Mamuju, Selasa, mengatakan, SDM Sulbar dilihat dari tingkat indeks pembangunan manusia (IPM) masih rendah sekitar 69,18 persen berada pada posisi ke27 dari 33 Provinsi di Indonesia.

Ia mengatakan, rendahnya SDM di Sulbar dianggap akan menjadi salah satu faktor paling diperhitungkan untuk penghambat jalannya program pengembangan entrepreneurship yang dicanangkan pemerintah pusat di Sulbar.

Oleh karena itu ia mengatakan, pengembangan SDM di Sulbar harus menjadi program prioritas pemerintah untuk ditingkatkan dalam rangka mendukung program entrepreneurship atau program kewirausahaan agar berjalan sukses di Sulbar.

"Pemerintah kedepan akan membangun jiwa kewirausahaan bagi generasi yang ada di Sulbar dengan menanamkan jiwa kewirausahaan sejak dini bagi para masyarakat agar mau dan memiliki nilai-nilai menjadi wirausaha melalui lembaga pendidikan yakni sekolah,"katanya.

Menurut dia, pemerintah pusat sebelumnya menyampaikan bahwa beberapa faktor yang akan menjadi kendala pengembangan program entrepreneurship di Sulbar seperti rendahnya akses permodalan bagi masyarakat pelaku entrepreneurship yang diberikan perbankan.

Namun kata dia, hal itu masih dapat dicarikan solusi dan jalan keluar dengan meningkatkan pembangunan, tetapi mengenai SDM ini yang harus dicarikan solusi karena akan membutuhkan waktu yang lama untuk membangunnya.

Meski begitu ia mengatakan, pemerintah di Sulbar akan tetap meningkatkan SDM karena itu merupakan modal paling mendasar mensukseskan program entrepreneurship di Sulbar.

"Bagaimanapun program entrepreneurship harus disukseskan karena itu merupakan syarat bagi sebuah daerah dan bangsa untuk maju untuk kesejahteraan masyarakatnya,"katanya.
(T.KR-MFH/B008)



Pewarta :
Editor :
Copyright © ANTARA 2024