Makassar (ANTARA) - Dirjen Politik dan Pemerintahan Umum Kemendagri Bahtiar mengatakan kepala daerah dapat mencontoh Pemprov Sulsel khususnya dalam upaya penanganan ekonomi di tengah pandemi COVID-19.

Bahtiar menilai ekonomi Sulsel hampir tumbuh menuju angka positif, karena mampu menggerakkan masyarakat di tengah pandemi dengan kekuatan pertanian dan perikanan.

“Saya ajak ke sini untuk mempelajari, di bidang ekonomi, Sulsel masih bisa bergerak,” sebutnya pada Rakor Penguatan dan Optimalisasi Kelembangaan Kesbangpol Serta Evaluasi Kebijakan Bidang Politik dan Pemerintahan Umum di Makassar, Kamis.

Ia juga mengapresiasi capaian ekonomi Sulsel di tengah pandemi COVID-19 dan berharap semakin baik.

Menurut dia, salah satu kekuatan yang dimiliki Sulsel sehingga mampu menjaga pertumbuhan ekonomi meskipun di tengah pandemi COVID-19 adalah investasi lokalnya.

“Kelihatannya di sini adalah investasi dalam negeri, atau investasi dari orang Sulselnya sendiri," ujarnya.

Ia mengatakan masyarakat sendiri memang harus kuat didorong melakukan investasi.

"Ketika masyarakatnya berinvestasi, berarti ada undang-undang yang disiapkan oleh pemerintah daerah, sehingga masyarakatnya bergairah membangun usaha-usaha baru yang bisa menciptakan lapangan kerja baru. Jepang itu kekuatannya disitu,” jelasnya.

Pelajaran kedua di Sulsel ini, kemarin dikejutkan dengan kejadian bom bunuh diri di depan Gereja Katedral Makassar.

Sebagai lembaga yang berkecimpung dalam bidang sosial dan politik, harus memiliki kemampuan deteksi dini. Ancaman dapat saja terjadi di daerah seperti Makassar yang dikenal tenang damai, dan toleran.

“Kenapa ini bisa terjadi di daerah seperti ini. Dan tentu hal seperti ini tidak sendiri, dia tidak berdiri sendiri, dia berkaitan dengan jejaring dengan daerah lain. Kita tahu pasca pengungkapan di sini, ada yang ditangkap di Bekasi, Jakarta dan Jawa Barat,” jelasnya.

Sekdaprov Sulsel Abdul Hayat Gani menyampaikan pertumbuhan ekonomi Sulsel sepanjang tahun 2020, walaupun tumbuh minus 0,70 persen tetapi masih jauh di atas rata-rata nasional minus 2,07 persen.

“Artinya kita harus memperkuat dan mengakselarasi ekspor dan investasi. Dengan jalan itu, maka akan ada tenaga kerja, maka income bertambah, jika ini bertambah maka jauh dari kemiskinan,” harapnya.

Ketahanan sosial dan ketentaraman di masyarakat perlu diciptakan. Ini dapat dilakukan dengan mengintegrasi keserasian antara tokoh agama, tokoh masyarakat dan masyarakat, termasuk pemuda yang ada di desa.

Pewarta : Abdul Kadir
Editor : Anwar Maga
Copyright © ANTARA 2024