Makassar (ANTARA) - Warga Pulau Lae-lae, Kota Makassar, Sulawesi Selatan bergotong royong membuat olahan makanan ringan yang merupakan penganan khas Sulawesi Selatan untuk dikirim ke Gubernur Sulsel non aktif Nurdin Abdullah (NA).

Gubernur Sulsel nonaktif Nurdin Abdullah sudah sekitar 60 hari menjalani proses hukum terkait dugaan suap di Jakarta.

Seiring momentum bulan suci Ramadhan dan Idul Fitri 1442 Hijriah, warga Lae-lae membuat olahan makanan ringan berupa keripik langkose dan kacang disko khusus untuk Bupati Bantaeng periode 2008-2018 tersebut. 

Rencananya, olahan keripik dan kacang itu akan dikirim langsung ke Rutan KPK Pomdam Jaya Guntur, Jakarta Selatan. Ini sesuai penelusuran warga Lae-lae yang  mencari tahu keberadaan NA (Nurdin Abdullah) melalui jejaring berita internet. 

"Ada sedikit oleh-oleh dari kami warga Pulau Laelae untuk Bapak Gubernur (non-aktif). Bapak adalah salah satu tokoh yang telah banyak membantu dalam pembangunan di pulau," kata Arwin Aji selaku salah satu warga Pulau Lae-lae di Makassar, Selasa.

Arwin Aji yang juga merupakan Imam kelurahan di Pulau Lae-lae itu mengungkapkan bahwa Nurdin Abdullah adalah sosok kebanggaan warga pulau. Kepulangannya bahkan sangat dinanti. 

Warga Pulau Lae-lae berharap agar gubernur yang membawa perubahan besar di Kabupaten Bantaeng tersebut turut merasakan suasana lebaran 1 Syawal 1442 Hijriah. 

Kecintaan warga Lae-lae kepada pengajar Universitas Hasanuddin tersebut tidak tanpa alasan. Sebuah masjid megah bernama Miftahul Bahri telah berdiri kokoh di tengah pemukiman warga Pulau Lae-lae disebut berkat bantuan pembangunan Nurdin Abdullah senilai Rp2 miliar.

Maka besar harapan warga pulau agar masjid tersebut nantinya diresmikan oleh NA. 

"Sejak 60 tahun berdiri baru kali ini dibuat bagus begini kodong. Kami bersama warga pulau sangat berterima kasih atas pembangunan masjid kami. Baru kali ini masyarakat pulau bisa menempati masjid untuk beribadah nyaman," urainya.

Ketua Pengurus Masjid Miftahul Bahri Sandi Azis mengemukakan suntikan dana sebesar Rp2 miliar telah digunakan untuk mempercantik masjid. Alhasil, tempat ibadah tersebut telah bisa difungsikan selama Ramadhan dan dipastikan siap menampung ribuan warga saat Idul Fitri 1 Syawal 1442 Hijria.

"Pembangunan sudah mencapai 85 persen. Jika rampung, warga dan pengurus masjid terus berdoa agar pak gubernur (Nurdin Abdullah) lah yang meresmikan langsung masjid megah ini," ujar Sandi Asiz. 

Selain Masjid di Pulau Lae-lae dan Pulau Samalona, Nurdin Abdullah belakangan diketahui membantu keuangan Masjid Unismuh Palopo, Masjid UIN Alauddin, HM Asyik Makassar, Masjid Komplek Perdos Unhas. Saat aktif menjabat Nurdin Abdullah juga memberi instruksi Dinas PUTR Sulsel untuk menuntas pembangunan Masjid 99 Kubah.

Pewarta : Nur Suhra Wardyah
Editor : Anwar Maga
Copyright © ANTARA 2025