Makassar (ANTARA) - PT PLN (Persero) mencatat laba bersih untuk wilayah Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara dan Sulawesi Barat sebesar Rp637 miliar selama tahun 2020.

General Manager PLN UIW Sulselrabar Awaluddin Hafid di Makassar, Selasa mengemukakan bahwa laba ini diperoleh berkat efisiensi di sisi teknis dan operasional serta inovasi-inovasi melalui Program Transformasi PLN yang dijalankan sejak April 2020.

"Hasilnya kinerja keuangan PLN meningkat signifikan di tengah masa pemulihan ekonomi akibat pandemi COVID-19, secara nasional maupun regional," katanya.

Meski demikian, terjadi posisi minus pada provinsi Sulawesi Tenggara sebanyak Rp136 miliar, sementara Sulawesi Selatan memperoleh laba yang cukup besar yakni Rp764 miliar ditambah laba dari Sulawesi Barat Rp9,1 miliar. Sehingga laba bersih PLN Sulselrabar hanya mencapai Rp637 miliar.

Awaluddin menyebutkan, dalam  meningkatkan pendapatan dan pelayanan kepada pelanggan, PLN juga mengembangkan lini usaha di luar kelistrikan dan melakukan optimalisasi aset PLN, seperti membangun layanan internet dan infrastruktur kendaraan listrik.

Maka tercatat total pendapatan operasi PLN di wilayah Sulselrabar mencapai Rp11 triliun lebih, yang masing-masing pendapatannya yakni Sulawesi Selatan Rp8,83 triliun, Sulawesi Tenggara Rp1,58 triliun dan Sulawesi Barat Rp632 miliar.

Sementara secara nasional, laba bersih tahun 2020 naik 38,6 persen dibandingkan tahun sebelumnya.

Pada tahun 2020, PLN berhasil membukukan laba bersih sebesar Rp5,9 triliun. Posisi ini naik Rp1,6 triliun dibandingkan perolehan laba bersih tahun 2019 sebesar Rp 4,3 triliun.

Laporan keuangan tahun 2020 yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Tanudiredja, Wibisana, Rintis & Rekan (PwC Indonesia) dengan Opini Tanpa Modifikasian dan dirilis pada tanggal 24 Mei 2021, menunjukkan kenaikan tersebut.

"Program Transformasi yang berjalan sejak tahun lalu telah memperkuat daya tahan PLN di situasi pandemi, bahkan dapat membukukan peningkatan laba bersihnya. Meskipun perekonomian nasional menurun karena pandemi," ujar  Direktur Utama PLN Zulkifli Zaini.
 
PLN berhasil membukukan pendapatan usaha sebesar Rp 345,4 triliun. Dari jumlah tersebut, pendapatan penjualan tenaga listrik mencapai Rp274,9 triliun, termasuk di dalamnya subsidi stimulus COVID-19 sebesar Rp13,8 triliun membantu 33 juta pelanggan.

Selain itu terdapat pendapatan subsidi sebesar Rp48,0 triliun yang menjangkau 37 juta pelanggan dan kompensasi Rp17,9 triliun untuk 42 juta pelanggan.

Zulkifli mengatakan PLN mampu menurunkan beban usaha dengan cukup signifikan lewat seluruh langkah efisiensi dan penghematan sepanjang tahun 2020.

"Dari yang semula beban usaha sebesar Rp315,4 triliun di tahun 2019, menjadi hanya sebesar Rp301,0 triliun di Tahun 2020. Artinya, ada pengurangan sebesar Rp14,4 triliun pada beban usahanya," ujarnya.

Usaha-usaha di atas akan terus dilakukan dalam rangka mewujudkan Transformasi PLN menjadi Perusahaan Listrik Terkemuka se-Asia Tenggara dan Nomor 1 Pilihan Pelanggan untuk Solusi Energi.

Pewarta : Nur Suhra Wardyah
Editor : Redaktur Makassar
Copyright © ANTARA 2024