Makassar (ANTARA) - Harga emas yang dikeluarkan PT Antam hari ini untuk logam mulia ukuran 1 gram tercatat Rp988 ribu per gram atau sama dengan posisi hari sebelumnya.
Hal itu dikemukakan Representative Head PT Antam Makassar Pri Armanto di Makassar, Kamis.
Logam mulia Antam tersebut dijual dalam bentuk batangan dengan sejumlah ukuran berat diantaranya 1 gram, 2 gram, 5 gram, hingga 1.000 gram.
Sementara itu emas dalam bentuk perhiasan yang diperjualbelikan di kawasan toko emas di jalan Somba Opu, Makassar, berfluktuasi sesuai dengan perkembangan harga emas di pasaran dan produksi PT Antam sebagai acuan.
Hal itu dibenarkan salah seorang pemilik Toko Sinar Jaya Alexander.
Menurut dia, pada saat jelang Hari Raya Idul Fitri tahun ini, animo masyarakat untuk membeli emas maupun menjual masih terjaga.
"Meskipun harga emas hampir mencapai Rp1 juta per gram, namun animo masyarakat masih tinggi meski daya beli terpengaruh oleh pandemi COVID-19," katanya.
Hal tersebut diakui salah seorang pembeli perhiasan emas di Somba Opu, Rosmawati.
Dia mengatakan masyarakat Sulsel memiliki budaya mengoleksi emas untuk investasi maupun untuk jaga-jaga jika suatu waktu membutuhkan dana.
"Jadi meskipun bukan dari keluarga mapan, namun terus berusaha menabung dan kemudian membeli emas jika tabungannya sudah mencukupi,".katanya.
Hal itu dikemukakan Representative Head PT Antam Makassar Pri Armanto di Makassar, Kamis.
Logam mulia Antam tersebut dijual dalam bentuk batangan dengan sejumlah ukuran berat diantaranya 1 gram, 2 gram, 5 gram, hingga 1.000 gram.
Sementara itu emas dalam bentuk perhiasan yang diperjualbelikan di kawasan toko emas di jalan Somba Opu, Makassar, berfluktuasi sesuai dengan perkembangan harga emas di pasaran dan produksi PT Antam sebagai acuan.
Hal itu dibenarkan salah seorang pemilik Toko Sinar Jaya Alexander.
Menurut dia, pada saat jelang Hari Raya Idul Fitri tahun ini, animo masyarakat untuk membeli emas maupun menjual masih terjaga.
"Meskipun harga emas hampir mencapai Rp1 juta per gram, namun animo masyarakat masih tinggi meski daya beli terpengaruh oleh pandemi COVID-19," katanya.
Hal tersebut diakui salah seorang pembeli perhiasan emas di Somba Opu, Rosmawati.
Dia mengatakan masyarakat Sulsel memiliki budaya mengoleksi emas untuk investasi maupun untuk jaga-jaga jika suatu waktu membutuhkan dana.
"Jadi meskipun bukan dari keluarga mapan, namun terus berusaha menabung dan kemudian membeli emas jika tabungannya sudah mencukupi,".katanya.