Makassar (ANTARA) - Bunda Pustaka SDN Borong bekerja sama dengan Perpustakaan Ibu dan Anak Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (DPK) Sulawesi Selatan mendorong penguatan literasi pada anak sejak dini.

"Jika kita menginginkan anak-anak kita pintar, cerdas, dan sukses, maka perlu mendekatkan dengan buku-buku dan bacaan sejak dini," kata Kepala Perpustakaan Gerbang Ilmu SD Negeri Borong, Saparuddin Numa, didampingi pegiat literasi, Rusdin Tompo, di Makassar, Kamis.

Menurut dia, hal itu menjadi simpulan dari para orang tua dan ibu yang tergabung dalam Bunda Pustaka SD Negeri Borong, Kecamatan Manggala, Kota Makassar setelah mengunjungi Perpustakaan Ibu dan Anak DPK Sulsel.

Kunjungan Bunda Pustaka ini dipimpin ketuanya, Dian Friani atau akrab disapa Bunda Huga. Dia datang bersama pengurus dan beberapa anggota Bunda Pustaka dengan mengajak pula anak-anak mereka.

Pada kesempatan tersebut Saparuddin mengatakan tujuan kunjungan untuk memperkenalkan Bunda Pustaka yang dikukuhkan saat Hari Buku Sedunia yang lalu, sekaligus untuk menjadi referensi dalam pengembangan program.

Menanggapi hal itu, Kepala UPT Perpustakaan Ibu dan Anak DPK Sulsel Abd Hadi mengatakan pihaknya terbuka untuk bekerja sama, baik untuk membaca maupun kegiatan lain.

"Kami siap bermitra untuk pengembangan perpustakaan dan gerakan literasi," katanya.

Perpustakaan ini, katanya, memang terbilang nyaman dan bisa membuat anak betah. Pasalnya, interior ruangannya bernuansa hutan. Ada mural gajah dan jerapah, sedangkan rak-rak bukunya berbentuk sapi, kerbau, dan rusa.

Koleksi bukunya spesifik hanya untuk ibu dan anak. Ada 2000-an koleksi buku dengan tema beragam. Perpustakaan dilengkapi pula dengan pojok bermain, prosotan, trampolin, panjat tebing mini menuju rumah-rumahan yang dipenuhi boneka berbagai ukuran. Bagi ibu-ibu yang membawa bayi, tersedia ruang laktasi.

Perpustakaan dilengkapi akses wifi gratis. Ada Pocadi (Pojok Baca Digital) bantuan dari Perpusnas RI. Pocadi ini sudah ada di 10 lokasi di Sulsel. Di ruang terbuka ada ayunan dan seluncuran yang leluasa dimainkan anak-anak. Ada ruang edukasi di belakang, bisa dimanfaatkan untuk diskusi dan kegiatan kreatif.

"Perpustakaan itu bukan hanya untuk membaca tapi sudah berbasis inklusi sosial. Bisa untuk berdiskusi atau praktik membuat kuliner dari buku bacaan yang ada di sini," katanya. Suasana kunjungan peserta dan anggota Bunda Pustaka SDN Borong bersama pengurus Perpustakaan Ibu dan Anak, Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (DPK) Sulsel di Makassar. ANTARA Foto/ HO/Rusdin T

Pewarta : Suriani Mappong
Editor : Redaktur Makassar
Copyright © ANTARA 2024