Denpasar (ANTARA News) - Pameran sehari sutera Sulsel bertajuk South Sulawesi Silk Day 2011 di Denpasar jadi ajang bisnis travel antara perusahaan perjalanan wisata Sulsel dan Bali.

Dalam satu jam ajang kunjungan sinkronisasi paket wisata antara perusahaan perjalanan wisata Bali dan Sulawesi Selatan (Sulsel) sudah sangat padat.

"Dengan begini travel Bali dapat membuat paket wisata Sulsel, saya yakin mereka mampu, "kata Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Daerah (BKPMD) Sulsel Irman Yasin Limpo di Denpasar, Sabtu.

Tidak hanya memfasilitasi pertemuan bisnis antara pelaku sutera, dalam penyelenggaraan South Sulawesi Silk Day kali ketiga ini, BKPMD sebagai penyelenggara juga memfasilitasi pertemuan bisnis sektor pariwisata melibatkan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Sulsel serta PHRI dan Asita Sulsel.

Perwakilan Asosiasi Travel Indonesia (Asita) Sulsel Didi Leonardo Manaba, memanfaatkan kegiatan ini dengan memperkenalkan paket-paket wisata baru yang diyakini dapat menarik wisatawan lebih lama tinggal di Sulsel.

"Kita sinergikan agenda pariwisata Disbudpar dengan Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) dan Asita seperti paket arung jeram, dan tur outbound,"ujarnya.

Ia mengharapkan, dalam kerjasamanya dengan Asita Bali terutama terkait dengan penyesuaian kedatangan tamu-nya ke Makassar.

"Jika wisatawan mengagendakan waktu kunjungannya ke Bali, dua atau tiga hari-nya bisa diagendakan ke Makassar," jelasnya yang menambahkan kegiatan ini penting sebagai bagian dari suksesnya tahun kunjungan wisata Sulsel 2012.

PHRI menambahkan, jumlah kamar hotel di seluruh Sulsel saat ini sebanyak 3000 kamar.

Sekitar 1000 diantaranya berada di Tana Toraja dan 450 kamar berada di antara perjalanan dari Kota Pare Pare ke Toraja. (T.KR-RY/K005) 

Pewarta :
Editor : Daniel
Copyright © ANTARA 2024