Makassar (ANTARA) - Pemerintah Kota Makassar diminta untuk berkomitmen terus meningkatkan kewaspadaan serta pengawasan secara ketat demi mencegah masuknya jenis varian baru COVID-19, utamanya bagi orang yang baru masuk melalui pintu bandara dan pelabuhan.
 
"Harus terus awas dan waspada dan kita minta setiap orang yang baru tiba di Makassar perlu tes kesehatan,  diperiksa betul-betul dan  jangan sampai mereka pembawa virus yang sekarang bermunculan varian baru," ucap Ketua Komisi D, Membidangi Kesejahteraan, Abdul Wahab Tahir di kantor DPRD Makassar, Sulawesi Selatan, Sabtu.

Dikatakan, berkaca dari kasus pekerja Apartemen 31 Sudirman Suite, ditemukan tim Satgas banyak pekerjanya terkonfirmasi positif Covid-19. Para pekerja itu diketahui berasal dari Jawa Tengah, yang merupakan daerah zona merah penyebaran virus termasuk varian baru tersebut.

Selain itu, diduga ada kelalaian Satgas Covid-19 tidak melakukan pemeriksaan kepada sejumlah pekerja asal Jawa ini, sehingga kasus pasien baru bertambah di Makassar. Namun demikian itu sebagai bentuk pelajaran agar pengawasan juga penindakan bisa lebih diperketat.

Pihaknya pun mengapresiasi kinerja Satgas Covid Hunter dan Satgas Raika yang segera bertindak cepat memutus mata rantai penyebarannya, dengan memindahkan dan merawat para pekerja itu agar tidak menyebarkan ke orang lain.

Satgas perlu lakukan testing dan tracking bagi setiap orang yang baru tiba di Makassar bila dicurugai. Tugas Satgas Covid-19 kan jelas, melaksanakan testing, tracking dan treatment. Bila ini efektif Kota Makassar akan aman dari penularan virus.
 
Namun apabila terlambat melakukan penanganan dan pencegahan, maka akan terjadi lonjakan kasus baru. Untuk itu, langkah pencegahan lebih baik dari pada penanganan bila terjadi lonjakan. Terpaparnya pekerja apartemen itu, adalah bentuk peringatan.

"Langkah antisipasi pencegahan perlu, jangan sampai kita baru melakukan penanganan setelah banyak kasus baru. Tugas Master Covid dan Satgas harus mencegah itu, dengan tetap melaksanakan pengawasan ketat. Kita berharap mereka terus semangat bekerja maksimal di lapangan," ujar politisi asal Golkar itu.

Sebelumnya, Epidiomologi Unhas Prof Ridwan Aminuddin mengungkapkan, kasus varian baru dari India yang dikhawatirkan itu
sangat memungkinkan terjadi penularan di Makassar, apabila tidak dilakukan pencegahan secara efektif.

"Peluang virus baru itu sudah masuk. Karena, ada interaksi antara pendatang atau pekerja dari luar dengan penduduk setempat, sehingga berpotensi besar menjadi media transmisi varian baru," tuturnya menjelaskan.

Untuk itu, Pemerintah Daerah baik provinsi maupun kota harus tetap waspada, apalagi lolos screening di bandara dan pelabuhan, maka mereka akan menularkan ke orang-orang, karena telah berinteraksi baik itu di bandara, pelabuhan maupun sampai ke masyarakat setempat.

"Bisa saja terjadi, apabila mereka kontak langsung dengan penumpang lain di bandara, apalagi penerapan protokol kesehatan dari wilayah lain buruk. Bila melihat kasus di Jawa dengan klaster varian baru yang sudah terbentuk, maka wajib kewaspadaan itu ditingkatkan baik pemerintah maupun masyarakat," tambah Ridwan.

Pewarta : M Darwin Fatir
Editor : Redaktur Makassar
Copyright © ANTARA 2024