Makassar (ANTARA) - Pengamat Politik dari Unversitas Hasanuddin (Unhas) di Makassar, Sulawesi Selatan, Sukri Tamma mengatakan pengisian jabatan Wakil Bupati (Wabup) Luwu Timur perlu segera dilakukan, agar pembangunan di daerah itu dapat berjalan lebih optimal.
"Posisi wakil bupati memang penting untuk membangun pemerintah ke depan. Tetapi, tentu banyak pihak yang mengharapkan posisi tersebut, apalagi pasangan Thoriq-Budiman diusung delapan Partai Politik," ujar Sukri Tamma saat dimintai tanggapannya oleh wartawan, Senin.
Jabatan Wakil Bupati Luwu Timur hingga kini belum terisi, sejak Budiman Hakim dilantik sebagai Bupati Luwu Timur pada awal April 2021, mengantikan posisi Thoriq Husler (calon bupati) yang meninggal dunia sebelum pelantikan pasangan kepala daerah terpilih hasil Pilkada serentak 9 Desember 2020.
Sukri mengatakan partai politik (parpol) pengusung didorong untuk segera merapatkan barisan demi menghasilkan kesepakatan bersama. Sebab, persoalan ini bukan kepentingan satu parpol saja, tetapi telah menjadi koalisi besar, sehingga dibutuhkan pembicaraan secara intens menentukan nama wakil bupatinya agar pemerintahan bisa berjalan sesuai harapan publik secara luas.
Secara terpisah, Wakil Ketua DPRD Luwu Timur Muhammad Siddiq mengakui hingga kini partai pengusung belum mengusulkan siapa yang akan menjadi pasangan Budiman Hakim.
Masalah lainnya, kursi Ketua DPRD Lutim juga kosong setelah ditinggal Amran Syam yang telah wafat.
"Belum ada sekarang ini. Saya kira itu urusan partai pengusung yang harus mengusulkan ke DPRD. Belum ada juga Pansus dibentuk. Pertimbangannya, Pansus bisa dibentuk setelah ada Ketua DPRD defenitif, sedangkan kami hanya pelaksana sementara untuk jabatan pimpinan dewan," ungkap dia.
Sedangkan Sekertaris Dewan DPRD Kabupaten Luwu Timur Rapiuddin menyampaikan bahwa sejauh ini pihaknya belum menerima surat dari pimpinan maupun parpol berkaitan dengan pengisian jabatan lowong itu. Sebab, ada delapan parpol yang mengusung pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati terpilih yakni Thoriq Husler-Budiman Hakim.
"Belum ada (calon wabup). Aturannya kan dibuat Pansus (Panitia Khusus) dulu. Sampai sekarang Pansus belum dibentuk. Kami hanya memfasilitasi dan masih menunggu. Kalau ada bolanya (berkas usulan) langsung kami urus untuk diproses segera," katanya menambahkan.
Ketua PAN Luwu Timur Usman Sadik sebagai partai pengusung saat diminta tanggapannya menyampaikan juga belum ada pembicaraan dengan partai lain, siapa nama yang diusulkan nanti mendampingi Budiman.
Begitupun, partai pengusung lainnya melalui Ketua PKB Sulsel, Azhar Arsyad mengatakan hal yang sama, bahwa belum ada pembicaraan siapa yang mendampingi Bupati Lutim tersebut untuk sisa masa jabatan itu. Ia pun berharap partainya ikut dilibatkan
Partai Pengusung lainnya, melalui Ketua Bappilu DPW PKS Sulsel Arfianto, pun membenarkan belum ada pembicaraan dengan partai lain sekaitan dengan posisi Wakil Bupati Lutim itu. Walaupun sempat dijadwalkan ke Lutim pekan lalu membahas soal itu, tetapi diundur dan akan dijadwal ulang.
Informasi yang beredar, digadang-gadang ada tiga nama kandidat diketahui dari kalangan keluarga Thoriq Husler. Seperti Puspawati Husler, (istri almarhum), Taqwa Muller, dan Deddy Muller, (adik almarhum) untuk mendampingi Budiman Hakim. Hanya saja, nama tersebut belum diputuskan secara resmi parpol pengusung yakni, PAN, Golkar, PDIP, Hanura, Gerindra, PKB, PKS, PBB.
"Posisi wakil bupati memang penting untuk membangun pemerintah ke depan. Tetapi, tentu banyak pihak yang mengharapkan posisi tersebut, apalagi pasangan Thoriq-Budiman diusung delapan Partai Politik," ujar Sukri Tamma saat dimintai tanggapannya oleh wartawan, Senin.
Jabatan Wakil Bupati Luwu Timur hingga kini belum terisi, sejak Budiman Hakim dilantik sebagai Bupati Luwu Timur pada awal April 2021, mengantikan posisi Thoriq Husler (calon bupati) yang meninggal dunia sebelum pelantikan pasangan kepala daerah terpilih hasil Pilkada serentak 9 Desember 2020.
Sukri mengatakan partai politik (parpol) pengusung didorong untuk segera merapatkan barisan demi menghasilkan kesepakatan bersama. Sebab, persoalan ini bukan kepentingan satu parpol saja, tetapi telah menjadi koalisi besar, sehingga dibutuhkan pembicaraan secara intens menentukan nama wakil bupatinya agar pemerintahan bisa berjalan sesuai harapan publik secara luas.
Secara terpisah, Wakil Ketua DPRD Luwu Timur Muhammad Siddiq mengakui hingga kini partai pengusung belum mengusulkan siapa yang akan menjadi pasangan Budiman Hakim.
Masalah lainnya, kursi Ketua DPRD Lutim juga kosong setelah ditinggal Amran Syam yang telah wafat.
"Belum ada sekarang ini. Saya kira itu urusan partai pengusung yang harus mengusulkan ke DPRD. Belum ada juga Pansus dibentuk. Pertimbangannya, Pansus bisa dibentuk setelah ada Ketua DPRD defenitif, sedangkan kami hanya pelaksana sementara untuk jabatan pimpinan dewan," ungkap dia.
Sedangkan Sekertaris Dewan DPRD Kabupaten Luwu Timur Rapiuddin menyampaikan bahwa sejauh ini pihaknya belum menerima surat dari pimpinan maupun parpol berkaitan dengan pengisian jabatan lowong itu. Sebab, ada delapan parpol yang mengusung pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati terpilih yakni Thoriq Husler-Budiman Hakim.
"Belum ada (calon wabup). Aturannya kan dibuat Pansus (Panitia Khusus) dulu. Sampai sekarang Pansus belum dibentuk. Kami hanya memfasilitasi dan masih menunggu. Kalau ada bolanya (berkas usulan) langsung kami urus untuk diproses segera," katanya menambahkan.
Ketua PAN Luwu Timur Usman Sadik sebagai partai pengusung saat diminta tanggapannya menyampaikan juga belum ada pembicaraan dengan partai lain, siapa nama yang diusulkan nanti mendampingi Budiman.
Begitupun, partai pengusung lainnya melalui Ketua PKB Sulsel, Azhar Arsyad mengatakan hal yang sama, bahwa belum ada pembicaraan siapa yang mendampingi Bupati Lutim tersebut untuk sisa masa jabatan itu. Ia pun berharap partainya ikut dilibatkan
Partai Pengusung lainnya, melalui Ketua Bappilu DPW PKS Sulsel Arfianto, pun membenarkan belum ada pembicaraan dengan partai lain sekaitan dengan posisi Wakil Bupati Lutim itu. Walaupun sempat dijadwalkan ke Lutim pekan lalu membahas soal itu, tetapi diundur dan akan dijadwal ulang.
Informasi yang beredar, digadang-gadang ada tiga nama kandidat diketahui dari kalangan keluarga Thoriq Husler. Seperti Puspawati Husler, (istri almarhum), Taqwa Muller, dan Deddy Muller, (adik almarhum) untuk mendampingi Budiman Hakim. Hanya saja, nama tersebut belum diputuskan secara resmi parpol pengusung yakni, PAN, Golkar, PDIP, Hanura, Gerindra, PKB, PKS, PBB.