Mamuju (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat bersama Arkaba Farm Australia menjalin kerja sama dalam pengembangan kawasan pengelolaan sapi unggul di daerah itu.

Gubernur Sulbar Ali Baal Masdar, Selasa menyampaikan, telah bertemu dengan pihak Arkada Farm Australia untuk membahas rencana kerja sama pengembangan kawasan pengelolaan sapi yang akan dilaksanakan tahun ini di Instalasi Pembibitan Ternak Unggul (IPTU)  Beroangin UPTD Balai Pembibitan Hijauan Makanan Ternak dan Inseminasi Buatan.

Pengelolaan dan pengembangan sapi unggul menurut Gubernur tidaklah mudah, karena dibutuhkan keseriusan yang lebih mendalam serta membutuhkan sinergitas dari seluruh "stakeholder" atau pemangku kepentingan.

"Mengurus sapi unggul memang tidak mudah sebab dibutuhkan kesabaran dalam mengelolanya dan harus tahap demi tahap. Selain itu juga tenaga-tenaga ahli di bidangnya memang betul-betul harus fokus dalam hal itu, sehingga segala bantuan pemerintah tidak sia-sia," kata Ali Baal Masdar.

Ia berharap, program pengembangan sapi terus dilakukan secara bertahap, sehingga terwujud pengelolaan bibit sapi unggul dan tercipta daya serap tenaga kerja yang memberdayakan masyarakat sekitar.

"Dalam mengembangkan kawasan pengelolaan sapi unggul harus memberdayakan tenaga-tenaga ahli di bidang pengembangan sapi dan diperlukan sinergitas serta keseriusan dalam hal tersebut," ujarnya.

Menurutnya, tujuan pemerintah dalam memajukan daerah, utamanya di bidang  pengembangan sapi harus berlanjut secara terus-menerus, mengembangkan sambil membina kesadaran masyarakat untuk lebih paham dalam mengelola pengembangan sapi unggul.

Sementara, perwakilan Arkaba Farm Australia Sri Nurmala Thol menilai, sumber daya alam Sulbar sangat luar biasa jika dibandingkan dengan kondisi yang ada di Australia. 

Menurut dia, kondisi iklim, alam dan sumber daya alam yang berbeda, menjadi salah satu faktor terbukanya peluang besar di Sulbar sebagai kawasan pengembangan pengelolaan sapi unggul.

Ia berharap, keinginannya tersebut dapat berjalan dengan baik, terutama dalam mensukseskan keinginan Gubernur Sulbar  menciptakan kawasan pengembangan sapi unggul seperti di Australia yang petani dan peternaknya sukses.

Kepala Dinas Tanaman Pangan,  Hortikultura dan Peternakan Sulbar Syamsul Ma'arif menyampaikan, perencanaan penyediaan lahan yang dipersiapkan pada kawasan pengelolaan pengembangan sapi pada tahap awal, direncanakan seluas 160 hektare. Saat ini, telah tersedia lahan seluas 4,5 hektare. 

Sedangkan kata Syamsul Ma'arif, populasi yang telah ada sebanyak 213 ekor sapi dewasa, 17 ekor diantaranya sedang dalam keadaan hamil dan ditargetkan pada tahun depan mencapai 250 ekor secara keseluruhan. 

"Kemarin kita mendapatkan subsidi pemerintah pusat berupa bibit sapi 250 ekor, dalam perjalanannya ada yang sakit di kapal, mall nutrisi secara keseluruhan. Maka dalam perjalanannya dalam satu tahun ini meninggal sebanyak 42 ekor," beber Syamsul Ma'arif.

Ia menyampaikan, potensi lahan di Sulbar seluas 54.388 hektare dengan jumlah peternak sebanyak 29.670 orang dan jumlah ternak 112.081 ekor.  Khusus Kabupaten Polewali Mandar memiliki luas lahan 13.219 hektare, jumlah peternak sebanyak 7.138 orang dan jumlah ternak sapi 36.112 ekor,  dan IPTU Beroangin dengan potensi lahan 160 hektare, 25 orang jumlah peternak dan 213 ekor sapi.

Pewarta : Amirullah
Editor : Suriani Mappong
Copyright © ANTARA 2024