Bantaeng, Sulsel (ANTARA News) - Impor kentang hingga kini masih tetap tinggi, mencapai angka 50 ribu ton/tahun, sehingga Kabupaten Bantaeng, Sulawesi Selatan, diharapkan dapat mengatasi masalah pengadaan kentang tersebut.

Hal itu dikemukakan Direktur Sayuran dan Tanaman Obat Kementerian Pertanian RI, Yul Bahar pada pertemuan dengan Dirjen Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian (P2HP) Kementerian Pertanian Zainal Bachruddin di Bantaeng, Rabu.

Pertemuan yang dilakukan usai menyaksikan kawasan pengembangan tanaman cabai dan padi gogo di Desa Pajukukang dihadiri Direktur Pemasaran Internasional Mesac Tarigan, Direktur Pengolahan Hasil Pertanian Nasaruddin, Wakil Direktur Pemasaran Domestik Effi Sofiadi.

Selain itu, hadir pula Kasubdit Pengolahan Hasil Hortikultura Ahmad Suhardianto, Kepala Seksi Sayuran dan Buah Rosita, Sekretaris Dirjen P2HP Andien dan sejumlah pejabat lingkup Dinas Pertanian Tanaman Pangan Sulsel.

Menurut Yul Bahar, selain impor kentang yang masih tinggi, Pemerintah juga masih mengimpor jeruk hingga mencapai Rp2 triliun/tahun. Karena itu, ia berharap, daerah berjarak 120 kilometer arah selatan Kota Makassar ini bisa mengantisipasinya.

Bantaeng yang memiliki potensi pengembangan kentang dan tanaman lainnya hendaknya dapat mengembangkan tanaman ini dengan baik sehingga impor secara perlahan dapat dikurangi.

Ia juga mengingatkan agar Pemda lebih selektif dalam mengembangkan berbagai jenis tanaman sebab tidak semua produksi tanaman diminati pasar. "Pilih komoditas yang memiliki penampilan yang bagus agar menarik pembeli," ujarnya.

Kepala Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan Sulsel H Lutfi Halide berjanji akan mengembangkan Jeruk Keprok Batu 55 serta Mangga Garifta di daerah ini. "Saya berharap, Pemda dapat menyiapkan lahan untuk pengembangan kedua jenis komoditas tersebut," urainya.

Jeruk Keprok Batu 55 dan Mangga Garifta memiliki penampilan menarik serta rasa yang enak sehingga pasar selalu meminatinya. Mangga garifta memiliki warna yang berbeda dengan jenis mangga lainnya.

Mangga yang berasal dari Afrika tersebut berwarna merah sehingga menarik perhatian pasar, tambah Lutfi Halide. (T.KR-HK/F003) 

Pewarta :
Editor :
Copyright © ANTARA 2024